Sistem Penamaan Domain (Domain Name System, DNS) adalah buku telepon internet yang menerjemahkan nama domain (seperti google.com
) menjadi alamat IP (seperti 142.250.198.78
). Tanpa DNS, kita harus menghafal angka panjang untuk mengakses situs web. Artikel ini menjelaskan konsep DNS Name dan DNS Record, cara kerja DNS, serta 15 jenis DNS Record umum beserta fungsinya.
Apa itu DNS Name?
DNS Name (atau nama domain) adalah alamat unik yang mudah diingat untuk mengidentifikasi sumber daya di internet, seperti situs web, server email, atau layanan jaringan. Contoh: example.com
.
Komponen DNS Name:
- Top-Level Domain (TLD): Bagian akhir seperti
.com
,.org
,.id
. - Second-Level Domain (SLD): Nama utama (misal
example
dalamexample.com
). - Subdomain: Bagian opsional di depan SLD (misal
blog.example.com
).
DNS Name dikelola oleh Registrar Domain (seperti GoDaddy, Namecheap) dan disimpan di server DNS global.
Apa itu DNS Record?
DNS Record adalah entri data di server DNS yang memetakan nama domain ke informasi teknis, seperti alamat IP, lokasi server, atau pengaturan layanan. Setiap domain memiliki Zona DNS yang berisi kumpulan DNS Record.
Contoh:
- Saat Anda mengakses
example.com
, DNS Record mengarahkan permintaan ke server web dengan alamat IP tertentu. - DNS Record juga mengatur email (misal:
mail@example.com
ke server email tertentu).
Cara Kerja DNS
Proses resolusi DNS melibatkan beberapa langkah:
- Pengguna mengetik URL (misal
www.example.com
) di browser. - Browser memeriksa cache lokal (komputer/router) untuk data DNS.
- Jika tidak ada, permintaan dikirim ke Recursive DNS Server (biasanya disediakan ISP).
- Recursive DNS Server menghubungi:
- Root Server: Menunjukkan TLD Server (misal server untuk
.com
). - TLD Server: Menunjukkan Authoritative DNS Server untuk domain tersebut.
- Authoritative DNS Server: Menyimpan DNS Record resmi domain dan mengirimkan jawaban (misal alamat IP).
- Root Server: Menunjukkan TLD Server (misal server untuk
- Browser menerima alamat IP dan terhubung ke server web.
- Data disimpan di cache untuk akses lebih cepat di masa depan.
Ilustrasi:
User → Recursive DNS → Root Server → TLD Server → Authoritative DNS → IP Address → Server Web
15 DNS Record Umum, Fungsi, dan Cara Kerja
Berikut 15 jenis DNS Record yang sering digunakan:
-
A Record (Address Record)
- Fungsi: Memetakan nama domain ke alamat IPv4.
- Contoh:
example.com → 192.0.2.1
. - Cara Kerja: Saat browser meminta
example.com
, DNS mengembalikan alamat IPv4 untuk menghubungkan ke server.
-
AAAA Record
- Fungsi: Memetakan nama domain ke alamat IPv6.
- Contoh:
example.com → 2001:db8::1
. - Cara Kerja: Mirip A Record, tetapi untuk jaringan berbasis IPv6.
-
CNAME Record (Canonical Name)
- Fungsi: Mengalihkan nama domain ke nama domain lain (alias).
- Contoh:
blog.example.com → example.com
. - Cara Kerja: Jika pengguna mengakses
blog.example.com
, DNS mengarahkannya keexample.com
dan mengambil A/AAAA Record-nya.
-
MX Record (Mail Exchange)
- Fungsi: Menentukan server email untuk domain.
- Contoh:
example.com → mail.server.com
. - Cara Kerja: Saat mengirim email ke
user@example.com
, server email penerima memeriksa MX Record untuk mengetahui lokasi server email penerima.
-
TXT Record (Text Record)
- Fungsi: Menyimpan data teks untuk verifikasi atau informasi tambahan.
- Contoh: Digunakan untuk verifikasi domain Google Workspace atau SPF (anti-spam).
- Cara Kerja: Server eksternal membaca data teks untuk validasi (misal:
v=spf1 include:_spf.google.com ~all
).
-
NS Record (Name Server)
- Fungsi: Menunjukkan server DNS yang berwenang untuk domain.
- Contoh:
example.com → ns1.example.com
. - Cara Kerja: Root/TLD Server menggunakan NS Record untuk menemukan Authoritative DNS Server suatu domain.
-
SOA Record (Start of Authority)
- Fungsi: Menyimpan informasi administratif zona DNS, seperti kontak admin dan serial number.
- Contoh:
example.com → admin.example.com
. - Cara Kerja: Digunakan untuk sinkronisasi data antar server DNS dan transfer zona.
-
PTR Record (Pointer Record)
- Fungsi: Memetakan alamat IP ke nama domain (kebalikan dari A Record).
- Contoh:
192.0.2.1 → example.com
. - Cara Kerja: Digunakan untuk verifikasi email (reverse DNS lookup) dan keamanan jaringan.
-
SRV Record (Service Record)
- Fungsi: Menentukan lokasi server untuk layanan tertentu (misal: VoIP, chat).
- Contoh:
_sip._tcp.example.com → server.example.com:5060
. - Cara Kerja: Aplikasi menggunakan SRV Record untuk menemukan server layanan berdasarkan protokol dan port.
-
CAA Record (Certification Authority Authorization)
- Fungsi: Membatasi Certificate Authority (CA) yang dapat menerbitkan SSL/TLS untuk domain.
- Contoh:
example.com → CA letsencrypt.org
. - Cara Kerja: CA memeriksa CAA Record sebelum menerbitkan sertifikat untuk mencegah penerbitan ilegal.
-
DS Record (Delegation Signer)
- Fungsi: Mengamankan delegasi DNS dengan DNSSEC.
- Contoh:
example.com → 12345 8 2 ABCDEF...
. - Cara Kerja: Menyimpan hash kunci publik untuk validasi data DNS di tingkat TLD.
-
DNSKEY Record
- Fungsi: Menyimpan kunci publik untuk DNSSEC (enkripsi DNS).
- Contoh:
example.com → 256 3 8 AQO...
. - Cara Kerja: Digunakan untuk menandatangani dan memverifikasi keaslian data DNS.
-
NAPTR Record (Naming Authority Pointer)
- Fungsi: Memetakan server ke layanan berbasis aturan (misal: telepon SIP).
- Contoh:
example.com → "sip" "!^.*$!sip:info@example.com!"
. - Cara Kerja: Sistem telepon menggunakan NAPTR untuk menemukan URI layanan.
-
TLSA Record (Transport Layer Security Authentication)
- Fungsi: Mengaitkan sertifikat SSL/TLS dengan domain.
- Contoh:
_443._tcp.example.com → 3 1 1 ABCDEF...
. - Cara Kerja: Klien memverifikasi sertifikat server sebelum membuat koneksi HTTPS.
-
SPF Record (Sender Policy Framework)
- Fungsi: Mencegah email spoofing dengan mendefinisikan server email yang sah.
- Contoh:
example.com → "v=spf1 mx -all"
. - Cara Kerja: Server penerima memeriksa SPF Record untuk memvalidasi pengirim email.
Kesimpulan
DNS Name dan DNS Record adalah fondasi infrastruktur internet. DNS Name menyediakan identitas yang mudah diingat, sementara DNS Record menerjemahkannya menjadi data teknis untuk menghubungkan pengguna ke layanan. Memahami berbagai jenis DNS Record—seperti A, MX, CNAME, dan TXT—sangat penting untuk mengelola domain, keamanan, dan kinerja jaringan. Dengan DNS, internet menjadi lebih terstruktur, efisien, dan ramah pengguna.