Al-Ma’tsurat: Dzikir dan Doa Karya Hasan al-Banna untuk Penguatan Spiritual Umat Muslim

Estimated read time 5 min read

Pendahuluan

Al-Ma’tsurat adalah kumpulan dzikir dan doa yang disusun oleh Hasan al-Banna, pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Karya ini bertujuan untuk mempermudah umat Muslim dalam beribadah melalui dzikir yang diambil dari Al-Qur’an dan hadits shahih. Dengan mengamalkan Al-Ma’tsurat, seorang Muslim diharapkan dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT di tengah kesibukan dunia.

Latar Belakang Penulisan Al-Ma’tsurat

Hasan al-Banna menyadari bahwa banyak umat Islam yang mulai meninggalkan amalan dzikir, padahal dzikir memiliki banyak keutamaan. Al-Ma’tsurat disusun sebagai pedoman praktis agar dzikir dan doa menjadi bagian dari rutinitas harian umat Muslim, terutama pada waktu pagi dan petang. Dengan ini, al-Banna ingin membangkitkan semangat spiritual umat Muslim dan mengajak mereka untuk senantiasa mengingat Allah dalam setiap langkah hidup.

Struktur dan Kandungan Al-Ma’tsurat

Al-Ma’tsurat dibagi menjadi dua versi utama, yaitu Al-Ma’tsurat Kubra (versi lengkap) dan Al-Ma’tsurat Sughra (versi ringkas). Keduanya memuat dzikir dan doa yang bersumber dari ajaran Rasulullah SAW, seperti:

  • Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
  • Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
  • Dzikir tasbih, tahmid, takbir
  • Doa perlindungan dari keburukan makhluk

Keutamaan dan Manfaat Dzikir Al-Ma’tsurat

Mengamalkan Al-Ma’tsurat memberikan banyak manfaat, antara lain:

  1. Perlindungan dari gangguan setan dan keburukan makhluk.
  2. Ketentraman hati melalui ingatan kepada Allah SWT.
  3. Pahala yang besar karena dzikir merupakan amalan ringan namun berpahala besar.
  4. Perlindungan dari bencana, baik fisik maupun spiritual.

Relevansi Al-Ma’tsurat di Era Modern

Di tengah dunia modern yang penuh tantangan, Al-Ma’tsurat tetap relevan sebagai sarana spiritual untuk menjaga keseimbangan hidup. Dzikir dan doa ini mudah diamalkan kapan saja dan di mana saja, menjadikannya pilihan praktis bagi umat Muslim yang ingin tetap dekat dengan Allah meskipun sibuk dengan rutinitas sehari-hari.

Al-Ma’tsurat karya Hasan al-Banna merupakan warisan berharga bagi umat Islam. Dzikir dan doa yang ada di dalamnya tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberikan perlindungan dan ketenangan jiwa bagi siapa saja yang mengamalkannya. Mengamalkan Al-Ma’tsurat secara rutin adalah cara sederhana namun efektif untuk menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT dan menghadapi hidup dengan kekuatan mental yang lebih besar

Cara Mengamalkan Al-Ma’tsurat dengan Benar

Al-Ma’tsurat adalah kumpulan dzikir dan doa yang sangat bermanfaat untuk diamalkan sehari-hari, terutama pada waktu pagi dan petang. Hasan al-Banna menyusunnya agar mudah dibaca dan dilakukan oleh umat Muslim di berbagai situasi. Berikut adalah panduan untuk mengamalkan Al-Ma’tsurat dengan benar:

1. Pahami Waktu Utama untuk Membaca Al-Ma’tsurat

Al-Ma’tsurat secara khusus dianjurkan untuk dibaca pada dua waktu:

  • Dzikir Pagi: Dibaca setelah shalat Subuh hingga matahari naik (sekitar jam 7 pagi).
  • Dzikir Petang: Dibaca setelah shalat Ashar atau sebelum Maghrib.

Membaca dzikir di waktu-waktu ini sangat dianjurkan karena termasuk dalam waktu yang diberkahi oleh Allah SWT. Di waktu pagi, dzikir ini membantu memulai hari dengan kekuatan spiritual, sementara dzikir petang membantu melindungi diri dari keburukan hingga malam hari.

2. Pilih Versi Al-Ma’tsurat yang Sesuai

Al-Ma’tsurat terdiri dari dua versi:

  • Al-Ma’tsurat Kubra (versi lengkap): Dianjurkan bagi yang memiliki waktu lebih banyak dan ingin membaca dzikir yang lebih lengkap.
  • Al-Ma’tsurat Sughra (versi ringkas): Cocok bagi mereka yang waktunya terbatas namun tetap ingin mendapatkan keutamaan dzikir pagi dan petang.

Anda bisa memilih salah satu versi sesuai dengan kondisi waktu dan kemampuan Anda.

3. Baca dengan Tartil dan Penuh Khusyuk

Dzikir dan doa dalam Al-Ma’tsurat diambil dari Al-Qur’an dan hadits, sehingga penting untuk membacanya dengan tartil (lambat, jelas, dan sesuai tajwid) serta penuh kekhusyukan. Amalkan dengan hati yang tenang, fokus, dan penuh kesadaran bahwa dzikir ini adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT.

4. Niatkan dengan Ikhlas

Sebelum memulai dzikir, niatkan dalam hati untuk beribadah hanya kepada Allah. Keikhlasan ini penting agar amalan dzikir yang dilakukan diterima dan menjadi bentuk ibadah yang bermakna. Seperti dalam semua amal ibadah, niat yang tulus adalah kunci.

5. Menghafal Beberapa Bagian Penting

Agar lebih mudah diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa mulai menghafal beberapa dzikir penting dalam Al-Ma’tsurat, seperti:

  • Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
  • Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
  • Dzikir Tasbih, Tahmid, Takbir (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar)
  • Doa perlindungan dari keburukan makhluk: “Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wala fissama’ wa huwa sami’ul ‘alim”

Dengan menghafal bagian-bagian penting ini, Anda dapat mengamalkan dzikir Al-Ma’tsurat di mana saja, bahkan ketika Anda tidak membawa buku atau aplikasi Al-Ma’tsurat.

6. Gunakan Buku atau Aplikasi Al-Ma’tsurat

Jika Anda belum menghafal keseluruhan dzikir dalam Al-Ma’tsurat, Anda bisa membaca dari buku atau aplikasi Al-Ma’tsurat yang tersedia di ponsel. Banyak aplikasi yang sudah dilengkapi dengan terjemahan dan audio, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami makna setiap dzikir yang dibaca.

7. Konsistensi dalam Mengamalkannya

Keutamaan dari dzikir pagi dan petang ini akan lebih terasa jika diamalkan secara konsisten. Hasan al-Banna menyusun Al-Ma’tsurat agar umat Muslim dapat menjadikannya sebagai kebiasaan harian yang memperkuat hubungan dengan Allah. Usahakan untuk selalu meluangkan waktu beberapa menit setiap pagi dan petang untuk mengamalkan dzikir ini.

8. Baca Dzikir dengan Keyakinan

Saat membaca Al-Ma’tsurat, yakini bahwa dzikir ini memiliki kekuatan untuk mendatangkan perlindungan dari Allah SWT, menenangkan hati, serta membuka pintu keberkahan dalam hidup. Dzikir yang dibaca dengan penuh keyakinan dan pengharapan kepada Allah akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap jiwa dan kehidupan sehari-hari.

Penutup

Mengamalkan Al-Ma’tsurat merupakan salah satu bentuk dzikir yang sangat dianjurkan untuk menjaga hati tetap terhubung dengan Allah SWT sepanjang hari. Dengan membaca dzikir pagi dan petang secara rutin, seorang Muslim dapat merasakan manfaat perlindungan, ketenangan batin, dan keutamaan pahala yang besar. Lakukanlah dengan niat yang tulus, khusyuk, dan konsisten agar keutamaan dari amalan ini bisa dirasakan sepenuhnya dalam kehidupan Anda.

+ There are no comments

Add yours