Mendekati Pelaksanaan Pilkada Banyumas 2024, Koalisi Rakyat Suarakan Dukungan untuk Kotak Kosong

Estimated read time 3 min read

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyumas 2024, suasana politik semakin memanas dengan munculnya gerakan dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Banyumas. Kelompok ini semakin lantang menyuarakan dukungan terhadap kotak kosong, sebuah pilihan dalam pemilihan ketika hanya ada satu calon tunggal. Pada Minggu (13/10/2024), ratusan massa berkumpul di Alun-alun Banyumas dalam acara bertajuk Hajatan Rakyat, sebuah kegiatan konsolidasi yang dibalut dengan pertunjukan seni dan budaya.

Target 65 Persen Suara untuk Kotak Kosong

Ketua Umum Koalisi Rakyat Banyumas, Setya Adri Wibowo, menyampaikan ambisi besar gerakan ini. Ia menargetkan kotak kosong mampu meraih hingga 65 persen suara dalam Pilkada Banyumas. “Target kami tidak banyak, cuma 65 persen,” ujar Bowo di sela-sela acara tersebut.

Bowo menegaskan bahwa acara Hajatan Rakyat bukan hanya sekedar unjuk rasa, tetapi juga menjadi momentum edukasi bagi masyarakat. Menurutnya, publik perlu memahami bahwa keberadaan calon tunggal dan kotak kosong adalah bagian yang sah dalam demokrasi. “Kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keberimbangan di mana ada calon tunggal dan kotak kosong yang semuanya legal. Dan kami membuat pilihan untuk memilih kotak kosong,” katanya.

Memperjuangkan Demokrasi yang Sehat

Selain memberikan edukasi, acara ini juga dijadikan sebagai respons terhadap kelompok yang selama ini memandang sebelah mata dukungan terhadap kotak kosong. Bowo menekankan bahwa gerakan ini merupakan upaya untuk menjaga kedaulatan rakyat dan mengembalikan marwah demokrasi yang sehat dan berimbang.

“Ini adalah momentum bagi para aktivis peduli demokrasi untuk merebut kembali kedaulatan rakyat dan mengembalikan marwah demokrasi. Hari ini banyak narasi yang mendiskreditkan dan tidak mencerminkan keberimbangan dalam demokrasi,” tambahnya.

Deklarasi Dukungan dan Kehadiran Tokoh Lokal

Dalam acara tersebut juga dibacakan deklarasi yang dipimpin oleh mantan anggota DPRD Banyumas dari Partai Gerindra, Ahmad Abdulloh. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kehadirannya dalam acara tersebut tidak mewakili partai, melainkan sebagai bentuk aspirasi pribadi yang menginginkan perbaikan demokrasi di Banyumas. “Saya sebagai warga Banyumas, sebagai warga negara yang merdeka. Kita tidak boleh direduksi bahwa hanya ada satu calon yang proposional, demokrasi harus disehatkan,” ujar Abdulloh.

Nuansa Seni dan Budaya dalam Konsolidasi

Hajatan Rakyat tidak hanya fokus pada aspek politik, tetapi juga mengusung nuansa kebudayaan yang kental. Acara ini dimulai dengan ziarah ke makam bupati pertama Banyumas, Joko Kaiman, sebagai penghormatan kepada tokoh pendiri daerah tersebut. Setelah itu, dilanjutkan dengan pertunjukan kuda lumping yang menambah semarak suasana konsolidasi di Alun-alun Banyumas.

Dengan semakin dekatnya hari pelaksanaan Pilkada Banyumas, gerakan yang mendukung kotak kosong ini diprediksi akan terus menggema dan menjadi pusat perhatian. Koalisi Rakyat Banyumas berharap masyarakat akan memilih kotak kosong sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem politik yang dianggap kurang mencerminkan keseimbangan dan keadilan dalam demokrasi.

Penutup

Gerakan kotak kosong dalam Pilkada Banyumas 2024 ini menjadi bukti bahwa demokrasi tidak hanya tentang memilih calon, tetapi juga soal bagaimana rakyat diberi pilihan yang benar-benar merepresentasikan aspirasi mereka. Dukungan yang semakin kuat terhadap kotak kosong menunjukkan adanya keresahan terhadap praktik politik yang berjalan, dan Koalisi Rakyat Banyumas hadir sebagai suara untuk memperbaiki demokrasi di Banyumas.

+ There are no comments

Add yours