Musibah kebakaran melanda sebuah gudang tembakau milik warga di Setitir, Kelurahan Kepil, Kabupaten Wonosobo pada Rabu (10/9/2025) sore. Peristiwa ini menimbulkan kerugian material yang cukup signifikan meski tidak memakan korban jiwa.
Penyebab Kebakaran dan Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran diduga berasal dari percikan api pada oven tembakau yang kemudian menyambar bahan-bahan mudah terbakar seperti kayu dan terpal di dalam gudang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Sumekto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai kejadian ini pada pukul 16.05 WIB.
“Tim pemadam kebakaran dari Regu 2 Damkar Wonosobo segera dikerahkan ke lokasi dengan dua armada pemadam dan satu armada tangki suplai,” jelas Sumekto dalam keterangan resminya.
Proses Evakuasi dan Pemadaman Api
Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 16.40 WIB dan berhasil mengendalikan situasi dengan memadamkan api sekitar pukul 17.15 WIB. Proses pemadaman yang relatif cepat ini berhasil menyelamatkan aset senilai Rp 50 juta, meski gudang berukuran 6×4 meter mengalami kerusakan dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini,” tambah Sumekto.
Kondisi Saat Kejadian Terjadi
Kebakaran terjadi saat pemilik gudang sedang melakukan proses pengovenan tembakau. Tanpa disadari, percikan api dari oven mengenai bahan-bahan mudah terbakar di sekitarnya, sehingga api dengan cepat membesar dan menjalar ke bagian lain gudang.
Kolaborasi Penanganan Bencana
Penanganan kebakaran ini melibatkan berbagai pihak yang bekerja sama secara sinergis. Selain BPBD Wonosobo, turut serta membantu Polsek Kepil, Koramil Kepil, pemerintah kelurahan dan kecamatan setempat, serta Relawan Kebakaran (Redkar) Wonosobo.
Imbauan Kewaspadaan dari BPBD
Menyikapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Wonosobo mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau saat bahan-bahan kering mudah terbakar.
“Segera hubungi Damkar jika membutuhkan layanan. Kami siap melayani masyarakat 24 jam,” tegas Sumekto.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pengusaha tembakau dan pemilik usaha lainnya untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan dalam menjalankan aktivitas produksi, terutama yang melibatkan sumber panas atau api.