Lapas Pasir Putih Berinovasi dalam Ketahanan Pangan dengan Tanaman Pangan Berkelanjutan

Tanaman pangan Lapas Pasir Putih

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih di Pulau Nusakambangan telah melakukan terobosan baru dalam bidang ketahanan pangan nasional dengan menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan produktif melalui penanaman berbagai tanaman pangan berkelanjutan. Berbagai jenis tanaman seperti pepaya, terong, tomat, cabai, dan singkong kini tumbuh subur di sekitar area Lapas, memberikan nilai lebih bagi ketahanan pangan serta estetika lingkungan.

Inisiatif Kalapas dan Dukungan Kementerian

Kalapas Pasir Putih, Enjat Lukmanul Hakim, bersama seluruh jajarannya, mengambil langkah aktif dalam mengelola dan merawat tanaman pangan ini sebagai bagian dari kontribusi pada ketahanan pangan nasional. Upaya ini juga sebagai bentuk respons terhadap instruksi dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Jawa Tengah, Kadiyono, yang mengutamakan ketahanan pangan dalam rangka Asta Cita dan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Pentingnya Penanaman Tanaman Berkelanjutan di Pulau Nusakambangan

Pulau Nusakambangan, selain menjadi lokasi beberapa Lapas, juga dikenal memiliki lahan subur yang cocok untuk berbagai jenis tanaman hortikultura dan sayuran. Pemanfaatan lahan ini sejalan dengan program nasional untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan menanam tanaman pangan di area Lapas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar pulau sekaligus mendukung agenda nasional di bidang ketahanan pangan.

Tanaman yang Ditanam dan Manfaatnya

Jajaran Lapas Pasir Putih tidak hanya menanam tanaman pangan tetapi juga aktif dalam perawatannya. Petugas melakukan kontrol rutin di sekitar area Lapas, termasuk brandgang, untuk memastikan tanaman terawat dengan baik. Berbagai tanaman pangan yang ditanam di antaranya:

  • Pepaya California: Buah yang kaya akan vitamin dan serat, cocok untuk konsumsi sehari-hari dan bernilai ekonomi tinggi.
  • Tomat dan Terong: Sayuran yang banyak digunakan dalam masakan dan memberikan manfaat gizi yang tinggi.
  • Cabai dan Singkong: Sebagai tanaman yang mudah tumbuh, cabai dan singkong menjadi pilihan tepat dalam mendukung keberlanjutan pangan.

Hasil panen dari tanaman-tanaman ini, seperti tomat, terong, dan sayuran sawi, akan dimanfaatkan sebagai bahan pangan bagi kebutuhan Lapas serta untuk mendukung program ketahanan pangan yang lebih luas. Dalam waktu dekat, diperkirakan ratusan pepaya California siap panen, yang akan menjadi tambahan hasil pertanian dari Lapas Pasir Putih.

Kontribusi pada Ketahanan Pangan Nasional

Langkah Lapas Pasir Putih dalam menanam dan merawat tanaman pangan berkelanjutan ini memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional. Dengan luas lahan yang memadai serta sumber daya manusia yang terlatih, program ini diharapkan mampu memberikan contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia. Ini bukan hanya sekadar aktivitas bercocok tanam, tetapi juga sebagai sarana pembinaan yang mendidik para penghuni Lapas untuk lebih produktif dan berdaya guna.

Kesimpulan

Upaya Lapas Pasir Putih dalam menjaga ketahanan pangan melalui program penanaman tanaman berkelanjutan menjadi salah satu inisiatif yang patut diapresiasi. Selain memperindah lingkungan, langkah ini juga mendukung kebutuhan pangan secara mandiri. Dengan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar, tidak hanya bagi Lapas Pasir Putih tetapi juga bagi ketahanan pangan nasional secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *