Dalam waktu dekat, fenomena alam menarik akan terjadi di langit Bumi. Para astronom menyebutkan bahwa Bumi akan memiliki Bulan tambahan yang mengorbit untuk sementara waktu. Namun, Bulan baru ini tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
Bulan baru ini adalah sebuah asteroid yang disebut PT5 2024, dan akan mengelilingi Bumi sebagai “satelit alami” selama 53 hari, mulai 29 September hingga 25 November 2024.
Menurut laporan LiveScience pada 16 September 2024, asteroid PT5 2024 berukuran sekitar 10 meter (33 kaki) dan pertama kali ditemukan oleh Asteroid Terrestrial-Impact Last Alert System (ATLAS) pada 7 Agustus 2024. Meskipun akan berada dalam orbit Bumi, asteroid ini tidak akan menabrak Bumi dan akan meninggalkan orbit setelahnya untuk melanjutkan perjalanannya di ruang angkasa.
Pengaruh Gravitasi Bulan dan Asteroid
Seperti diketahui, Bulan yang sudah lama mengorbit Bumi memberikan dampak signifikan terhadap planet ini. Gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut air laut, bahkan mempengaruhi kerak Bumi. Pasang surut terjadi pada permukaan Bumi yang paling dekat dengan Bulan, dan sebaliknya. Selain itu, gravitasi Bulan juga memperlambat rotasi Bumi melalui efek yang dikenal sebagai pengereman pasang surut.
Namun, apakah Bulan tambahan ini akan memberikan dampak serupa?
Penjelasan dari BRIN
Profesor riset astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, membenarkan bahwa akan ada dua Bulan yang mengelilingi Bumi selama periode 29 September hingga 25 November 2024. “Karena mengorbit Bumi mirip Bulan, asteroid ini disebut ‘Bulan kedua’ atau ‘Bulan mini’,” ungkap Thomas kepada Kompas pada 20 September 2024.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa asteroid PT5 2024 tidak akan memberikan dampak tambahan bagi Bumi. Dengan ukuran yang hanya sekitar 10 meter, daya gravitasi asteroid ini sangat kecil dan tidak berpengaruh pada Bumi. Bahkan, asteroid ini terlalu redup untuk dapat diamati, baik dengan mata telanjang maupun teleskop.
“Ini hanya asteroid yang tertangkap gravitasi Bumi sementara dan akan mengorbit selama dua bulan,” ujar Thomas.
Asteroid Menjadi Bulan?
Menurut Phys.org, dua ilmuwan dari Universitas Complutense de Madrid, Carlos dan Raul de la Fuente Marcos, menjelaskan bahwa Bumi secara berkala menangkap asteroid yang melintas dekat. Berdasarkan perhitungan mereka, asteroid PT5 2024 akan terikat oleh gravitasi Bumi untuk sementara waktu sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan di luar angkasa.
Asteroid ini diperkirakan berasal dari sabuk asteroid Arjuna, sebuah wilayah yang dipenuhi oleh objek-objek kecil yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang mirip dengan Bumi.
Meskipun PT5 2024 akan menjadi “Bulan” baru bagi Bumi untuk sementara, kehadirannya tidak akan memiliki dampak besar atau terlihat secara langsung oleh penghuni planet ini. Fenomena ini tetap menarik sebagai bagian dari dinamika alam semesta yang terus bergerak dan berubah.
+ There are no comments
Add yours