Kapolres Wonosobo Imbau Orangtua untuk Mencegah Kenakalan Remaja

Estimated read time 3 min read

Kapolres Wonosobo, AKBP Donny Lumbantoruan, mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh orangtua di wilayahnya untuk bersama-sama mencegah kenakalan remaja. Pernyataan ini muncul setelah insiden perkelahian remaja yang viral di media sosial pada Rabu (2/10/2024). Insiden tersebut menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin marak di berbagai daerah, termasuk Wonosobo.

“Kami mengimbau kepada seluruh orangtua agar selalu mengawasi anak Anda di manapun dan kapan pun agar terhindar dari kenakalan remaja. Mari cegah kenakalan remaja,” tulis Kapolres Wonosobo melalui akun Instagram Humas Polres Wonosobo pada Kamis (4/10/2024).

Peringatan Terkait Balap Liar dan Tawuran

Dalam imbauannya, Kapolres Wonosobo meminta orangtua memastikan anak-anak mereka berada di rumah sebelum pukul 21.00 WIB. Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di luar rumah. Hal ini untuk menghindarkan mereka dari berbagai aksi berbahaya seperti balap liar, perkelahian jalanan, dan tawuran.

“Jangan sampai anak Anda terlibat balap liar, perkelahian jalanan, atau tawuran,” tegasnya. Selain itu, Kapolres juga mengingatkan agar para remaja tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang, narkotika, maupun konsumsi minuman keras. Ia menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut dapat berujung pada kriminalitas serta mengganggu ketertiban umum.

Kasus Perkelahian Remaja Viral di Wonosobo

Imbauan ini juga menjadi respons atas viralnya video perkelahian yang melibatkan sejumlah pelajar di kawasan Alfamart Mendolo, Wonosobo, pada Rabu (2/10/2024) sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa tersebut menarik perhatian publik setelah tersebar luas di media sosial.

Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Kuseni, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa sepuluh pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, perkelahian ini dipicu oleh aksi saling tatap atau melotot di sekitar jembatan Ngasinan, yang oleh para remaja disebut sebagai “mecicil”. Ketegangan tersebut berlanjut hingga terjadi pertukaran kata-kata di depan ruko Madukoro dan memuncak di Alfamart Mendolo.

“Puncaknya terjadi di sekitar Alfamart Mendolo, seperti yang terlihat dalam video yang kini beredar luas,” jelas AKP Kuseni. Pihak kepolisian juga terus melakukan pendalaman untuk mengidentifikasi peran masing-masing pelajar dalam insiden ini.

Kepolisian Berkomitmen Menangani Kasus

Polres Wonosobo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Kapolres juga meminta publik untuk menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwenang. Kepolisian berkomitmen menuntaskan kasus perkelahian ini dan memastikan insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Meningkatnya Kasus Kenakalan Remaja di Jawa Tengah

Kenakalan remaja kini menjadi sorotan publik, terutama di wilayah Jawa Tengah. Selain kasus di Wonosobo, beberapa daerah lain juga mengalami peningkatan insiden kenakalan remaja. Di Semarang, misalnya, muncul fenomena “kreak”, yaitu aksi kejahatan jalanan oleh remaja yang membawa senjata tajam. Selain itu, tawuran remaja juga dilaporkan terjadi di Pemalang belum lama ini.

Dengan meningkatnya kasus-kasus ini, peran orangtua dalam mengawasi dan mendidik anak menjadi semakin krusial untuk mencegah mereka terlibat dalam aksi-aksi yang berbahaya dan melanggar hukum.

Kesimpulan

Imbauan dari Kapolres Wonosobo ini menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menjaga para remaja agar tidak terlibat dalam tindakan kenakalan yang dapat berujung pada kriminalitas. Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat dari orangtua, diharapkan insiden-insiden serupa dapat dicegah di masa depan, sehingga ketertiban dan keamanan masyarakat tetap terjaga.

+ There are no comments

Add yours