Gedung TK dan PAUD di Desa Kalibening, Wonosobo Rusak Parah Akibat Pergeseran Tanah

Desa Kalibening, Wonosobo

Pergeseran tanah yang terjadi secara terus-menerus di Dusun Prumasan, Desa Kalibening, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, menyebabkan kerusakan serius pada gedung Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) setempat. Kerusakan ini membahayakan sekitar 20 anak dan guru yang setiap harinya beraktivitas di dalamnya.

Kerusakan tersebut terpantau dalam peninjauan lapangan oleh tim gabungan pemetaan wilayah rawan bencana pada Senin (4/8/2025). Menurut Kepala BPBD Wonosobo, Sumekto Hendro Kustanto, kondisi bangunan sangat memprihatinkan dan secara struktur tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Dinding gedung terlihat retak parah, lantai bergelombang, atap melengkung, dan plafon sudah rapuh.


 

Kondisi Makin Parah Seiring Waktu

Sumekto menjelaskan bahwa pergeseran tanah di wilayah tersebut sudah terjadi sejak lama, tetapi kondisinya semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diperkuat oleh Kepala Desa Kalibening, Mugiyono, yang membenarkan struktur tanah di desanya memang labil.

Hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) beberapa tahun lalu bahkan menyebut Dusun Prumasan sebagai kawasan rawan pergeseran tanah, meskipun dalam skala kecil. “Namun karena berlangsung terus-menerus, dampaknya tetap signifikan terhadap bangunan di atasnya,” kata Sumekto.


 

Upaya Jangka Pendek BPBD dan Pemerintah Desa

Meskipun dalam kondisi rusak parah, proses belajar mengajar di TK dan PAUD ini masih berlangsung. Tim BPBD menyarankan agar kegiatan pembelajaran sementara waktu dialihkan ke lokasi yang lebih aman, namun mereka juga mengambil langkah cepat untuk penanganan darurat.

Sebagai program jangka pendek, BPBD bersama pemerintah desa akan segera memperbaiki atap dan plafon bangunan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih nyaman dan aman. Dari tiga bangunan di lokasi tersebut, dua di antaranya dinyatakan rusak berat dan tidak bisa lagi digunakan. Hanya satu bangunan yang masih memungkinkan untuk diperbaiki dan dipakai secara sementara.

Meskipun letaknya terpencil dan jauh dari pusat kota, Sumekto menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk segera merealisasikan perbaikan. “Tempatnya terpencil, jauh dari kota, tapi kita usahakan kita perbaiki dulu,” pungkasnya, menekankan pentingnya keberadaan fasilitas pendidikan yang aman dan layak bagi anak-anak di daerah rawan bencana.

error: Content is protected !!