Terowongan KA Wilhelmina: Cagar Budaya di Pangandaran dan Terowongan Terpanjang yang Dibangun Belanda

Terowongan Wilhelmina, atau sering dikenal dengan nama Terowongan Sumber, adalah salah satu peninggalan bersejarah yang mengesankan di Indonesia. Terowongan ini merupakan terowongan kereta api terpanjang di negara ini dengan panjang mencapai 1.116 meter. Terowongan ini terletak di antara Desa Pamotan dan Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Sejarah Pembangunan dan Penggunaan

Terowongan Wilhelmina dibangun oleh perusahaan kereta api Belanda, Staats Spoorwegen (SS). Proses pembangunannya dimulai pada tahun 1914 dan selesai pada tahun 1921. Terowongan ini dibangun untuk mendukung jalur kereta api yang menghubungkan Banjar, Pangandaran, dan Cijulang, yang memiliki panjang total sekitar 82 kilometer.

Pada awalnya, Terowongan Wilhelmina berfungsi sebagai bagian penting dari jalur kereta api tersebut, memfasilitasi transportasi barang dan penumpang di wilayah tersebut. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, terowongan ini mulai mengalami penurunan penggunaan. Jalur Banjar-Cijulang ditutup pada 3 Februari 1981 karena tingginya biaya operasional dan penurunan jumlah penumpang. Sejak saat itu, Terowongan Wilhelmina menjadi non-aktif.

Nama dan Makna Historis

Nama “Wilhelmina” diambil dari nama Ratu Wilhelmina Helena Pauline Maria, yang memerintah Kerajaan Belanda dari tahun 1890 hingga 1948. Pemberian nama ini mencerminkan hubungan kolonial Belanda dengan proyek-proyek infrastruktur yang mereka bangun di Indonesia pada masa itu.

Status Sebagai Cagar Budaya

Meskipun tidak lagi digunakan, Terowongan Wilhelmina memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan. Saat ini, terowongan ini diakui sebagai cagar budaya dan menjadi objek wisata sejarah di Pangandaran. Pengunjung yang datang dapat menjelajahi terowongan yang megah ini dan merasakan jejak sejarah yang tertinggal dari masa kolonial Belanda.

Kondisi Terkini

Meskipun Terowongan Wilhelmina tidak lagi berfungsi sebagai jalur transportasi kereta api, kondisinya masih terjaga dengan baik. Terowongan ini menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah transportasi di Indonesia dan menawarkan pemandangan yang menarik bagi mereka yang tertarik pada sejarah dan arsitektur kuno.

Kesimpulan

Terowongan Wilhelmina adalah contoh penting dari warisan kolonial Belanda yang tersisa di Indonesia. Sebagai terowongan kereta api terpanjang yang dibangun oleh Belanda, terowongan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi pada masanya tetapi juga menawarkan wawasan berharga tentang sejarah transportasi di Indonesia. Sebagai cagar budaya, Terowongan Wilhelmina terus menarik minat wisatawan dan sejarawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang masa lalu negara ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *