Terowongan Ijo: Jejak Sejarah di Jalur Kereta Api Jogjakarta – Cilacap

Terowongan Ijo adalah salah satu terowongan bersejarah yang terletak di jalur kereta api Jogjakarta – Cilacap. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 580 meter dan terletak di perbukitan kapur Gunung Malang, Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen.

Sejarah Pembangunan

Terowongan Ijo dibangun pada masa kolonial Belanda oleh Jawatan Kereta Api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen. Proses pembangunannya dimulai pada tahun 1885 dan selesai pada tahun 1887. Pembangunan terowongan ini merupakan bagian dari upaya memperluas jaringan kereta api di Hindia Belanda, dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas antara daerah-daerah penting di Pulau Jawa.

Arsitektur dan Lokasi

Terowongan ini menembus perbukitan kapur yang terletak di Gunung Malang, yang terletak di desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Keberadaan terowongan ini sangat penting dalam menghubungkan jalur kereta api Jogjakarta – Cilacap, yang berfungsi untuk memfasilitasi transportasi barang dan penumpang di wilayah tersebut.

Arsitektur terowongan ini mencerminkan teknik konstruksi yang digunakan pada akhir abad ke-19, dengan desain yang kokoh dan fungsional untuk mengatasi tantangan geologis dari perbukitan kapur.

Penutupan dan Penggantian

Terowongan Ijo berhenti beroperasi pada tahun 2020, setelah dibukanya terowongan baru yang dibangun oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2017. Terowongan baru ini merupakan bagian dari upaya modernisasi jalur kereta api untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas transportasi.

Status dan Warisan

Dengan penutupan operasionalnya, Terowongan Ijo kini menjadi bagian dari sejarah transportasi kereta api di Indonesia. Meskipun tidak lagi digunakan sebagai jalur kereta api, terowongan ini tetap menjadi saksi bisu dari perkembangan jaringan kereta api di Indonesia pada masa kolonial. Terowongan ini juga menarik bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan arsitektur masa lalu.

Kesimpulan

Terowongan Ijo adalah bagian penting dari sejarah transportasi kereta api di Indonesia. Sebagai terowongan yang dibangun pada akhir abad ke-19, terowongan ini tidak hanya mencerminkan teknik konstruksi masa lalu tetapi juga berfungsi sebagai penghubung vital dalam jaringan transportasi kereta api pada zamannya. Meskipun kini tidak lagi aktif, Terowongan Ijo tetap menyimpan nilai sejarah dan menjadi bagian dari warisan budaya yang menarik untuk dipelajari dan dihargai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *