BPBD Wonosobo bekerja sama dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta telah memasang alat deteksi gempa di Gunung Pakuwaja, sebuah gunung di kawasan Dataran Tinggi Dieng yang dikenal memiliki aktivitas vulkanik aktif. Langkah ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pemantauan serta mitigasi risiko bencana vulkanik di wilayah tersebut.
Kolaborasi Antarlembaga untuk Peningkatan Pemantauan
Proses pemasangan alat deteksi gempa ini turut melibatkan Perhutani Kedu Utara dan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng. Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudi Wardoyo, mengungkapkan bahwa kolaborasi lintas lembaga ini bertujuan untuk memperkuat sistem pemantauan aktivitas vulkanik, terutama di kawasan rawan bencana seperti Dieng.
“Ini sebagai upaya untuk meningkatkan pemantauan aktivitas vulkanik di kawasan tersebut,” ungkap Dudi pada Jumat (8/11/2024).
Dengan koordinasi yang baik antara BPBD Wonosobo, BPPTKG, Perhutani, dan PGA Dieng, diharapkan alat deteksi ini dapat memantau aktivitas seismik secara lebih efektif. Hal ini akan memungkinkan pihak terkait untuk segera mengidentifikasi potensi peningkatan aktivitas vulkanik.
Detail Pemasangan dan Fungsi Alat Deteksi Gempa
Alat deteksi gempa dipasang pada koordinat -7.2303 LS dan 109.9199 BT di kawasan Gunung Pakuwaja. Proses pemasangan dilakukan dalam tiga tahap:
- Dropping Alat di Lokasi – Tim menempatkan perangkat di titik koordinat yang telah ditentukan.
- Pemasangan Transmitter Data – Transmitter ini bertugas mengirimkan data aktivitas gempa secara real-time.
- Pemasangan Seismograf – Seismograf akan merekam aktivitas seismik secara langsung untuk analisis lebih lanjut.
Setelah alat berfungsi penuh, PGA Dieng akan secara reguler mengirimkan data aktivitas seismik kepada BPBD Wonosobo dan instansi terkait lainnya. Ini memungkinkan informasi terbaru tentang kondisi Gunung Pakuwaja bisa diakses secara cepat oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
“Jika alat ini sudah aktif sepenuhnya dan dapat mengirimkan data, maka PGA akan menyampaikan data tersebut secara reguler, di mana BPBD Wonosobo termasuk dalam pihak yang menerima informasi tersebut,” tambah Dudi.
Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat di Sekitar Gunung Pakuwaja
Gunung Pakuwaja memiliki karakteristik vulkanik yang unik, serta potensi magmatik yang masih aktif. Alat deteksi ini diharapkan dapat memberikan peringatan dini apabila terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga BPBD Wonosobo dan pihak-pihak terkait dapat mengkoordinasikan tindakan mitigasi yang tepat.
Dalam kesempatan yang sama, Dudi Wardoyo menyatakan harapannya agar masyarakat sekitar dapat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana vulkanik. Dengan adanya peralatan ini, pengawasan Gunung Pakuwaja bisa dilakukan lebih intensif, dan pemerintah daerah dapat mengeluarkan peringatan dini jika diperlukan.
Dukungan Tim Survei dan Pemasangan
Tim survei dan pemasangan yang terdiri dari Ayang dan Jay berhasil menyelesaikan pemasangan alat dengan baik. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pemantauan aktivitas vulkanik sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko.
“Dengan adanya alat ini, kita bisa memantau aktivitas Gunung Pakuwaja secara lebih intensif dan memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik,” ujar Dudi Wardoyo.
Pentingnya Teknologi Pemantauan Bencana di Kawasan Rawan Vulkanik
Pemasangan alat deteksi gempa ini menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bencana di kawasan Dataran Tinggi Dieng yang memiliki beberapa gunung berapi aktif. Dengan meningkatnya kesiapsiagaan dan kemampuan untuk memantau aktivitas vulkanik secara real-time, diharapkan risiko bencana bagi masyarakat sekitar dapat diminimalkan.
Kesimpulan
Kolaborasi antara BPBD Wonosobo, BPPTKG Yogyakarta, Perhutani, dan PGA Dieng menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keselamatan masyarakat di sekitar kawasan Gunung Pakuwaja. Dengan teknologi deteksi gempa ini, pemantauan aktivitas vulkanik dapat dilakukan lebih optimal, memberikan peringatan dini yang akurat, dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana vulkanik.