Swasembada pangan nasional menjadi salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia, khususnya dalam memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat. Untuk merealisasikan target tersebut, infrastruktur pertanian yang memadai sangat diperlukan guna menunjang produktivitas padi. Para petani di berbagai daerah, termasuk di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, meminta pemerintah pusat untuk segera memperbaiki infrastruktur pertanian seperti irigasi dan pintu air guna memenuhi kebutuhan air yang krusial dalam proses budidaya padi.
Pentingnya Infrastruktur Pertanian yang Memadai
Infrastruktur pertanian berperan penting dalam mendukung produktivitas hasil tani, terutama untuk tanaman padi yang membutuhkan pasokan air sepanjang tahun. Saluran irigasi, talud, dan pintu air merupakan elemen krusial dalam distribusi air dari sumber utama seperti Dam Colo Nguter di Sukoharjo hingga ke sawah-sawah petani. Dalam beberapa tahun terakhir, meski telah ada upaya perbaikan oleh pemerintah, kondisi infrastruktur ini belum sepenuhnya optimal.
Menurut Joko Suwarsono, Ketua Gapoktan Tegalmade Mojolaban, perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah baru mencakup sebagian kecil area sehingga masih terdapat banyak kerusakan yang berdampak negatif pada distribusi air ke lahan pertanian. Para petani berharap agar perbaikan dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir, mencakup setiap titik yang mengalami kerusakan.
Kendala yang Dihadapi Petani Akibat Kerusakan Infrastruktur
Berbagai masalah serius dialami petani akibat kerusakan saluran irigasi, di antaranya:
- Kebocoran pada saluran irigasi yang menyebabkan hilangnya air secara percuma sebelum mencapai sawah.
- Penutupan pintu air Dam Colo saat musim kemarau untuk perawatan rutin, padahal petani membutuhkan pasokan air di musim panas.
- Kesulitan mendapatkan pasokan air pada daerah hilir atau yang jauh dari sumber utama, menyebabkan distribusi air tidak merata.
Santoso Budi, Ketua Gapoktan Rejosari, Polokarto, menyebutkan bahwa daerahnya juga mengalami kekurangan air saat musim kemarau, sehingga mereka meminta bantuan pemerintah untuk pembangunan sumur dalam sebagai solusi alternatif.
Tingkat Kerusakan Infrastruktur di Saluran Irigasi Dam Colo Nguter
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengungkapkan bahwa kerusakan parah terjadi di saluran irigasi sekunder dan tersier yang usianya sudah lebih dari 20 tahun. Sepuluh titik di saluran sekunder menunjukkan kebocoran parah yang belum pernah mendapat perbaikan total. Kondisi ini tidak hanya merugikan petani di sekitar Sukoharjo, tetapi juga berdampak bagi petani di hilir seperti Kabupaten Karanganyar dan Ngawi, yang menjadi pengguna akhir aliran air dari Dam Colo Nguter.
Kerusakan ini, menurut Jigong, disebabkan oleh beberapa faktor:
- Usia bangunan irigasi yang telah tua sehingga rentan rusak.
- Bencana alam seperti banjir yang merusak struktur irigasi.
- Perbuatan disengaja oleh pihak-pihak tertentu yang merusak saluran air.
Kerusakan tersebut menyebabkan hilangnya pasokan air yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pengairan sawah, sehingga kebutuhan air tidak dapat terpenuhi dengan optimal.
Harapan Petani untuk Perbaikan Infrastruktur secara Menyeluruh
Para petani berharap agar pemerintah segera melakukan revitalisasi dan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh, mulai dari hulu di Dam Colo Nguter hingga hilir di sepanjang saluran irigasi di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Perbaikan ini diharapkan mampu menjamin pasokan air secara konsisten bagi lahan pertanian, terutama dalam menghadapi musim kemarau.
Dengan perbaikan yang dilakukan secara komprehensif, petani optimis dapat meningkatkan hasil panen dan mencapai swasembada pangan. Sebagai langkah mendesak, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diharapkan untuk lebih fokus dalam menangani masalah ini dan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki infrastruktur irigasi pertanian.
Kesimpulan
Pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian sangat bergantung pada kualitas infrastruktur pertanian yang baik, termasuk irigasi, talud, dan pintu air. Mengingat pentingnya peran infrastruktur ini bagi peningkatan produktivitas pertanian, perbaikan secara menyeluruh menjadi kebutuhan mendesak. Harapan besar para petani adalah adanya tindakan nyata dari pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan infrastruktur ini agar swasembada pangan nasional dapat terwujud, sekaligus memastikan kesejahteraan petani yang turut berkontribusi besar bagi ketahanan pangan negara.