Kebumen,– Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, meninjau lokasi tanggul jebol di Desa Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, yang mengakibatkan banjir dan berdampak pada sekitar 400 keluarga (KK). Dalam kunjungannya, Nana juga bertemu langsung dengan ratusan warga terdampak, menyerahkan bantuan berupa 14 ton beras, sembako, dan makanan siap saji.
“Tadi kami bersama Pjs Bupati, meninjau kondisi tanggul yang jebol. Memang ada sekitar 400 KK yang terdampak dan dievakuasi, sekarang mereka sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujar Nana di Balai Desa Panjatan.
Tanggul Sementara Sudah Diperbaiki, Perbaikan Permanen Segera Dilakukan
Nana menjelaskan bahwa perbaikan sementara pada tanggul sudah dilakukan, meskipun masih dalam kondisi hujan. Untuk jangka panjang, tanggul tersebut akan diperbaiki secara permanen agar lebih kokoh. Nana juga menyebutkan bahwa jembatan yang rusak akibat bencana tersebut akan segera diperbaiki melalui kerja sama antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Memang belum permanen karena masih hujan, tetapi sudah cukup kuat. Ini kerja sama dari kabupaten, provinsi, dan BBWS. Kami akan kawal terus dan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum,” tambahnya.
Langkah Pencegahan: Normalisasi Sungai dan Penguatan Tanggul
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Nana menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan normalisasi sungai dan memperkuat tanggul yang selama ini hanya terbuat dari tanah. Kondisi ini membuat tanggul rentan jebol saat hujan deras dengan intensitas tinggi.
“Normalisasi memang harus dilakukan. Kami akan bekerja sama untuk ini. Kami perbaiki supaya kejadian seperti ini tidak terulang dan tidak berdampak lebih besar terhadap masyarakat,” tegas Nana.
Tanggapan Warga dan Bencana Lainnya
Junaidi, salah seorang warga Desa Panjatan, mengapresiasi perhatian Pj Gubernur terhadap bencana tersebut. Ia berharap pemerintah dapat memperkuat tanggul di sepanjang aliran sungai untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Harapan ke depan, tolong diperkuat karena tanggul itu rawan jebol. Kami sebagai warga hanya bisa minta pertolongan pemerintah supaya tidak ada lagi bencana berikutnya,” ungkap Junaidi.
Selain banjir di Desa Panjatan, Kecamatan Kejagoan juga mengalami bencana tanah longsor yang merusak delapan rumah warga. Dari jumlah tersebut, tiga rumah mengalami kerusakan berat, lima rusak sedang, dan dua korban meninggal dunia.
“Untuk delapan rumah ini akan kita perbaiki atau diganti melalui Dinas Perakim Jawa Tengah. Proses administrasi sedang dibuatkan oleh Pemkab Kebumen dan diajukan ke Dinas Perakim,” jelas Nana.
Pemerintah Terus Kawal Pemulihan Pascabencana
Kehadiran Pj Gubernur Jawa Tengah di lokasi bencana menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menangani dampak bencana alam. Upaya perbaikan infrastruktur, pemberian bantuan, serta langkah antisipasi diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mencegah bencana serupa di masa mendatang.