Cilacap – Enam desa di wilayah Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, dilanda banjir akibat luapan sungai sejak Jumat (6/12/2024). Bencana ini berdampak pada sekitar 1.066 kepala keluarga (KK) atau sekitar 4.264 jiwa, dengan sebagian warga terpaksa mengungsi ke beberapa titik pengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mencatat enam desa terdampak banjir, yaitu Gunungreja, Sidamulya, Sudagaran, Sidareja, Tegalsari, dan Tinggarjaya. Tegalsari dan Gunungreja menjadi wilayah dengan dampak terbesar. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyebutkan bahwa hingga saat ini, puluhan warga telah mengungsi sementara lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing demi menjaga harta benda.
Lokasi dan Kondisi Pengungsian
Sejumlah titik pengungsian telah dibuka untuk menampung warga terdampak, antara lain:
- Shelter pengungsian di Koramil Sidareja: 70 jiwa
- Aula PLKB: 5 jiwa
- Gereja Bethel Tabernakel Indonesia: 15 jiwa
Sementara itu, sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat atau bertahan di lokasi terdampak dengan risiko yang ada.
Penyebab dan Dampak Banjir
Banjir ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Kamis (5/12/2024). Selain itu, faktor meluapnya Sungai Cikalong akibat tumpukan sampah yang menyumbat aliran air memperparah situasi. Kondisi semakin kritis dengan jebolnya tanggul Cidurian sayap timur di Desa Serang, Kecamatan Cipari. Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter hingga satu meter.
Dampak banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas perekonomian. Jalanan desa hingga jalan nasional yang menghubungkan wilayah tersebut ikut terendam, mengganggu mobilitas masyarakat dan distribusi kebutuhan pokok.
Upaya Penanganan
BPBD Cilacap bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy telah mengambil langkah-langkah mitigasi, termasuk:
- Penutupan tanggul yang jebol di Desa Serang, Kecamatan Cipari.
- Pembersihan sampah yang menyumbat Sungai Cikalong dan jembatan Bhayangkara.
- Evakuasi warga yang terdampak ke lokasi pengungsian.
Petugas gabungan, bersama dengan warga, juga melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsor yang menghambat akses jalan di wilayah terdampak lainnya, seperti Desa Bantarmangu, Kecamatan Cimanggu.
Imbauan untuk Warga
BPBD mengimbau warga terdampak banjir untuk tetap waspada, menjaga keselamatan, dan segera melapor jika memerlukan bantuan evakuasi. Masyarakat diharapkan tetap siaga terhadap kemungkinan curah hujan tinggi yang dapat memperburuk situasi.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan sungai dan kesiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrem, terutama di wilayah yang rentan bencana seperti Cilacap.