Program Makanan Bergizi Gratis di Banyumas Diterpa Masalah Beruntun

Makanan Bergizi

Banyumas — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas kembali menjadi sorotan. Setelah kasus dugaan keracunan massal dan menu tidak layak, kini salah satu dapur penyedia (SPPG) terpaksa berhenti beroperasi akibat belum cairnya anggaran pemerintah.

Dua Dapur Ditutup Sementara

Hingga kini, dua SPPG di wilayah Sudagaran dan Karanglewas masih ditutup sementara. Penutupan dilakukan setelah insiden dugaan keracunan yang menimpa ratusan siswa di dua lokasi tersebut.

Ketua Tim Kerja Surveilans Dinas Kesehatan BanyumasChairul Hamdi, menyebut total 638 siswa mengalami gejala usai mengonsumsi makanan dari dapur program MBG.

“Data terakhir di Karanglewas 395 siswa dan Sudagaran 243 siswa yang mengalami gejala,” ujarnya kepada Wartawan, Rabu (8/10/2025).

Kedua dapur tersebut masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan sebelum diizinkan kembali beroperasi.

Anggaran Belum Cair, Dapur Purwodadi Hentikan Operasional

Masalah baru muncul dari SPPG Purwodadi, Kecamatan Kembaran, yang melayani sekitar 3.980 siswa. Dapur ini menghentikan kegiatan sejak Senin (6/10/2025) lantaran anggaran dari pemerintah belum juga cair.

Kepala SPPG Purwodadi, Nur Farikh Rohman, dalam pernyataannya menyebut selama sepekan terakhir pihaknya menanggung biaya operasional secara mandiri melalui dana yayasan.

“Karena beban terus meningkat dan belum ada kejelasan soal anggaran, operasional kami hentikan sementara,” tulisnya.

Menu Tak Layak Jadi Sorotan

Rangkaian persoalan ini menambah catatan hitam dalam pelaksanaan program MBG di Banyumas. Sebelumnya, publik sempat digegerkan dengan menu tidak layak yang disajikan dapur MBG di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok — berupa separuh roti dan kacang rebus untuk siswa.

Pertanyaan Soal Kesiapan Program

Serangkaian insiden tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang kesiapan pemerintah dalam menjalankan program MBG, baik dari segi keamanan panganpengawasan distribusi, maupun keberlanjutan anggaran.

Dengan dua dapur masih ditutup dan satu dapur berhenti beroperasi, ribuan siswa kini terancam kehilangan akses terhadap makanan bergizi yang menjadi tujuan utama program ini.

error: Content is protected !!