Pemkab Wonosobo Perketat Pengawasan Harga Beras untuk Jaga Stabilitas Pangan

Harga Beras

Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus memperketat pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok, terutama beras. Tim Satgas Pengendalian Harga Beras melakukan inspeksi dan pemantauan pada Jumat (24/10/2025) di sejumlah titik distribusi untuk memastikan harga tetap stabil dan pasokan aman.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan melindungi daya beli masyarakat dari potensi inflasi pangan menjelang akhir tahun.

Satgas Turun Langsung ke Pasar Tradisional dan Retail Modern

Pemantauan dilakukan oleh gabungan personel dari Satgas Pengendalian Harga Beras Polda Jawa Tengah dan Polres Wonosobo, bekerja sama dengan Tim DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Wonosobo, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo, serta Perum Bulog Wonosobo.

Tim turun langsung ke pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern dengan fokus utama:

  1. Memastikan stok beras aman.

  2. Menjaga harga agar sesuai dengan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET).

  3. Mencegah praktik penimbunan.

  4. Menjaga kelancaran distribusi hingga ke tingkat konsumen.

Pemantauan ini juga menjadi langkah antisipatif terhadap potensi kenaikan harga menjelang perayaan akhir tahun.

Harga Premium hingga SPHP Masih Sesuai HET

Hasil inspeksi menunjukkan bahwa seluruh pedagang masih menjual beras sesuai dengan regulasi pemerintah. Stok di tingkat pedagang dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Etika Hayati, menyampaikan bahwa harga beras di berbagai lapisan pasar masih stabil.

“Berdasarkan pengecekan di lapangan, harga beras premium berada di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.900 per kilogram. Sedangkan untuk beras SPHP dijual sekitar Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram,” jelas Etika.

Harga tersebut masih sejalan dengan HET yang berlaku di wilayah Jawa Tengah.

Bulog Pastikan Pasokan Aman dan Siap Gelontorkan Cadangan

Perum Bulog Wonosobo memastikan stok beras di gudang dalam kondisi aman. Jika terjadi lonjakan permintaan, Bulog siap menyalurkan tambahan pasokan ke pasar.

Program intervensi pasar melalui beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan terus digulirkan untuk menjaga harga di tingkat konsumen tetap terkendali.

Selain memantau harga di pasar, Satgas juga menelusuri jalur distribusi guna mencegah permainan pasokan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Rutinisasi pengawasan diharapkan mampu:

  1. Mencegah spekulasi harga.

  2. Menjaga kestabilan pasar.

  3. Menjamin masyarakat dapat membeli beras dengan harga wajar.

  4. Mengurangi risiko inflasi pangan di daerah.

Respons Positif dari Pedagang dan Masyarakat

Kegiatan pemantauan berjalan aman dan mendapat apresiasi dari pedagang. Mereka menilai langkah ini memberikan kepastian harga serta membantu menjaga keseimbangan pasar.

Masyarakat pun berharap kegiatan serupa dilakukan secara berkala demi menjaga kenyamanan berbelanja kebutuhan pokok.

Pemerintah mengimbau warga untuk aktif melaporkan jika menemukan harga beras yang tidak sesuai ketentuan atau dugaan penimbunan. Laporan dapat disampaikan melalui:

  1. Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Wonosobo.

  2. Kantor Bulog setempat.

  3. Kepolisian terdekat.

Partisipasi publik menjadi kunci penting dalam pengawasan harga agar stabilitas pangan tetap terjaga di Kabupaten Wonosobo.

error: Content is protected !!