Penanganan Cepat: Personel Gabungan Tangani Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Desa Ropoh, Wonosobo

Penanganan Cepat: Personel Gabungan Tangani Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Desa Ropoh, Wonosobo

Personel gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan relawan bekerja cepat membantu perbaikan rumah-rumah yang rusak akibat angin puting beliung di Desa Ropoh, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Sebanyak 59 rumah, termasuk fasilitas umum, telah diperbaiki melalui karya bakti yang melibatkan berbagai pihak.

Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung

Angin puting beliung terjadi pada Selasa (19/11/2024) bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Kepala Desa Ropoh, Saman Jumeno, mengungkapkan bahwa angin kencang ini merusak 59 rumah warga, serta beberapa fasilitas umum seperti Puskesmas Pembantu (PUSTU)Kantor Desa, dan SMP Negeri 5 Kepil.

“Kerusakan ini cukup parah dan membutuhkan penanganan cepat untuk memastikan warga dapat segera kembali beraktivitas,” jelas Saman.

Karya Bakti Perbaikan Rumah

Pada Rabu (20/11/2024), personel dari Koramil 09/KepilPolsek Kepil, BPBD, perangkat desa, serta warga bahu-membahu memperbaiki kerusakan yang terjadi. Karya bakti ini mencakup:

  • Pembersihan puing-puing rumah yang roboh.
  • Perbaikan atap rumah yang rusak.
  • Pemulihan lingkungan di sekitar area terdampak.

Danramil 09/Kepil, Kapten Infanteri Nowo Kiswanto, menyatakan keprihatinan mendalam atas bencana yang menimpa warga Desa Ropoh.

“Kami tidak boleh tinggal diam. Bersama BPBD dan masyarakat, kami berupaya sekuat tenaga memperbaiki rumah-rumah yang rusak agar segera bisa dihuni kembali, terutama karena musim hujan masih berlangsung,” tegasnya.

Fokus pada Rumah Rusak Berat

Dalam kegiatan ini, prioritas diberikan pada rumah-rumah yang mengalami kerusakan berat untuk memastikan para pemilik dapat segera tinggal di tempat yang layak. Semangat gotong-royong antara TNI-Polri, pemerintah, dan warga setempat terlihat sangat kuat dalam menangani situasi darurat ini.

Pentingnya Kewaspadaan

Kapten Infanteri Nowo Kiswanto juga mengingatkan bahwa bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di musim pancaroba.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan, memantau potensi risiko, dan melaporkan keadaan darurat secara cepat. Kesigapan dan kerja sama menjadi kunci menghadapi situasi ini,” ujarnya.

Gotong-Royong untuk Pemulihan

Kolaborasi antara personel gabungan dan warga Desa Ropoh memberikan harapan bagi para korban untuk bangkit kembali. Dengan perbaikan yang dilakukan secara bersama-sama, warga terdampak diharapkan dapat segera kembali menjalani kehidupan normal.

Semangat gotong-royong yang ditunjukkan menjadi simbol solidaritas dalam menghadapi bencana dan tantangan lainnya di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *