Akses Menuju Wisata Bromo dari Poncokusumo Sepi: Efek Kenaikan Harga Tiket

Akses Menuju Wisata Bromo dari Poncokusumo Sepi: Efek Kenaikan Harga Tiket

Akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo, terutama dari jalur Poncokusumo, kini relatif sepi. Jalur yang biasanya ramai oleh kendaraan wisatawan mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menaikkan tarif tiket wisata. Kebijakan kenaikan harga ini mulai berlaku sejak 24 Oktober 2024, dan dampaknya langsung terasa pada jumlah wisatawan yang batal berkunjung.

Kenaikan Tarif Masuk Bromo untuk Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Seiring dengan naiknya harga tiket, wisatawan domestik kini harus membayar Rp 54 ribu per orang untuk masuk ke Gunung Bromo saat weekday, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 29 ribu. Saat weekend, tiket masuk bahkan mencapai Rp 79 ribu, melonjak dari tarif awal sebesar Rp 34 ribu per orang. Persentase kenaikan harga tiket yang mencapai lebih dari 100 persen ini cukup signifikan dan dianggap membebani beberapa wisatawan yang ingin menikmati keindahan Bromo.

Sementara itu, tarif bagi wisatawan mancanegara juga mengalami perubahan. Harga tiket yang sebelumnya berbeda antara weekday dan weekend kini disamakan menjadi Rp 255 ribu, dari harga awal weekday Rp 220 ribu dan weekend Rp 320 ribu. Kebijakan ini diterapkan untuk menyederhanakan harga tiket sekaligus menyesuaikan biaya operasional yang terus meningkat.

Biaya Tambahan untuk Parkir dan Transportasi di Bromo

Selain tiket masuk, pengunjung juga perlu membayar biaya parkir sesuai jenis kendaraan yang dibawa. Tarif parkir kendaraan roda dua ditetapkan Rp 5 ribu, roda empat Rp 10 ribu, sepeda Rp 2 ribu, dan kuda Rp 1,5 ribu. Meski terkesan kecil, biaya ini turut menambah beban biaya bagi wisatawan.

Dampak Kenaikan Harga Tiket Terhadap Jumlah Pengunjung

Sejak kenaikan tarif ini diberlakukan, sejumlah wisatawan membatalkan rencana kunjungan mereka ke Bromo. Akibatnya, jalur menuju Bromo seperti Poncokusumo menjadi lebih lengang. Kondisi ini berpotensi menurunkan pendapatan sektor pariwisata lokal dan memengaruhi perekonomian masyarakat di sekitar area wisata, yang banyak bergantung pada kunjungan wisatawan.

Alternatif Wisata dan Persiapan Bagi yang Tetap Berencana ke Bromo

Bagi wisatawan yang tetap ingin berkunjung ke Gunung Bromo, persiapan anggaran menjadi sangat penting. Alternatif wisata alam lainnya di sekitar Malang atau Probolinggo dapat dipertimbangkan bagi mereka yang mencari opsi wisata yang lebih ekonomis. Namun, bagi yang masih memilih Bromo sebagai tujuan utama, peningkatan tarif ini dapat disiasati dengan berbagi biaya transportasi atau memilih waktu kunjungan saat weekday yang tarifnya lebih terjangkau.

Kesimpulan

Kenaikan harga tiket masuk ke Gunung Bromo ini membawa dampak langsung pada akses dan jumlah wisatawan. Meskipun hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan kawasan Taman Nasional, efek samping berupa berkurangnya kunjungan wisatawan domestik perlu menjadi perhatian. Pengelola diharapkan dapat mempertimbangkan solusi agar pariwisata di kawasan ini tetap berkembang tanpa mengurangi minat wisatawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *