Warga Dusun Rejosari, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, sejak tiga bulan terakhir rutin melakukan kerja bakti untuk membuka lahan di sekitar Dam Sigelap. Upaya ini bertujuan menjadikan lokasi tersebut sebagai destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam dan kesejukan khas pegunungan.
Terletak di belakang Hotel Horison, lokasi ini mulai menarik perhatian tamu hotel yang ingin menikmati pagi dengan suasana pedesaan yang asri. Dengan akses jalan yang sudah diperkeras menggunakan rabat beton serta ratusan anak tangga menuju bendungan peninggalan Belanda, tempat ini menawarkan pengalaman wisata unik bagi pengunjung yang mencari ketenangan.
Gotong Royong Warga Wujudkan Destinasi Wisata Baru
Setiap Minggu, sekitar 20 hingga 30 warga secara sukarela bekerja bakti menata lahan yang sebelumnya dipenuhi tanaman liar dan rawan longsor. Mereka berupaya membersihkan area, memperbaiki parit, menanam bunga serta pohon keras untuk mencegah longsor, serta membangun gazebo sebagai tempat istirahat pengunjung.
Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Bumi Sendang Serayu turut berperan aktif dalam pengembangan lokasi ini. Dengan swadaya, mereka berkomitmen mengubah kawasan ini menjadi destinasi wisata alternatif yang tetap menjaga aset vital nasional, yakni Dam Sigelap.
Keunikan Lembah Sigelap, Warisan Alam dan Sejarah
Menurut warga setempat, lembah ini terbentuk akibat pembangunan dam oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Struktur batuan andesit hitam keabu-abuan yang tersusun alami menyerupai punden-punden menjadi daya tarik tersendiri. Meski bernama Sigelap, suasana di sini jauh dari kesan angker—sebaliknya, wisatawan justru disuguhkan pemandangan alam yang menawan.
Akses menuju lokasi ini dapat ditempuh melalui Hotel Horison di Dusun Rejosari, Desa Tambi. Sesampainya di sana, pengunjung akan disambut air jernih kebiruan yang mengalir di sepanjang lembah, menambah keasrian tempat ini.
Harapan Masa Depan: Destinasi Wisata yang Dikelola Profesional
Uut Tri Pra Towo, sekretaris kelompok, menyampaikan bahwa seluruh pengelolaan lokasi ini bersumber dari swadaya warga. “Kami sepakat memberi nama lokasi ini Bumi Sendang Serayu dan sedang dalam proses pembentukan badan hukum agar memiliki legalitas formal,” ujarnya.
Joko Tri Sadono, ketua pengawas kelompok, menambahkan bahwa meningkatnya kunjungan tamu dari Hotel Horison menjadi indikasi potensi besar wisata di tempat ini. “Jika dikelola dengan baik, lokasi ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga, seperti penjualan makanan, suvenir, hingga jasa ojek wisata,” katanya.
Dengan semangat gotong royong, Bumi Sendang Serayu diharapkan berkembang menjadi salah satu daya tarik wisata baru di Wonosobo. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi warga, destinasi ini juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Dam Sigelap.
