Hujan Deras Picu Longsor di Gumelar, Banyumas, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Hujan Deras Picu Longsor di Banyumas, Kerugian Capai Rp 200 Juta

BANYUMAS – Fondasi setinggi 5 meter dan lebar 20 meter di Desa Cilangkap, Kecamatan Gumelar, Banyumas, roboh pada Kamis (6/3/2025) sore akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga menjelang maghrib.

Akibatnya, satu rumah mengalami kerusakan parah, sementara satu rumah lainnya terdampak meskipun dengan kerusakan yang lebih ringan.


Dampak Longsor: Rumah Ketua RT Rusak Parah

Camat GumelarDiah Rapitasari, S.STP., M.Si, membenarkan kejadian tersebut.

Rumah yang mengalami kerusakan terparah adalah milik Kasno Puryanto (54), Ketua RT 02 RW 05 Desa Cilangkap.

“Mulai hujan di Gumelar tadi pukul 12-an siang, tapi mulai deras pukul 14.00 WIB sampai menjelang maghrib,” kata Diah, Kamis malam.

Rumah permanen milik Kasno dengan ukuran 8,5 meter × 16 meter mengalami kerusakan berat setelah tertimpa material longsor. Bangunan tersebut porak-poranda akibat reruntuhan fondasi yang roboh.

Selain itu, rumah Suwigyo yang berada di dekatnya juga terdampakDapur rumah Suwigyo yang berukuran 5 × 7 meter mengalami kerusakan, meskipun tidak separah rumah Kasno.

Fondasi yang roboh merupakan bagian dari lahan milik Kustono. Peristiwa ini diperkirakan menyebabkan kerugian materiil mencapai Rp 200 juta.


BPBD Banyumas Lakukan Peninjauan

Karena kondisi gelap dan masih gerimis, upaya penanganan belum bisa dilakukan sepenuhnya. Namun, tim BPBD Banyumas telah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan dan pendataan.

“Belum (dilakukan penanganan, red), baru cek lokasi,” ujar Camat Gumelar.

Sebagai langkah awal, pemerintah desa dan BPBD merencanakan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan material longsor pada Sabtu (8/3/2025).


Imbauan Kewaspadaan terhadap Longsor

Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga di daerah perbukitan agar lebih waspada terhadap kemungkinan longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi.

BPBD Banyumas mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda tanah bergerak, seperti retakan di permukaan tanah atau pohon yang mulai miring.

Dengan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, antisipasi dan kesiapsiagaan sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak menimbulkan korban jiwa. ***

error: Content is protected !!