Gantung Diri
Gantung Diri

Seorang pria berinisial HFT (28), yang diketahui berprofesi sebagai karyawan swasta asal Sapuran, ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di sebuah rumah kos di Wonosobo pada Senin (10/11/2025) sore.

Peristiwa tragis yang terjadi di jemuran lantai dua rumah Kos Anjana, Kampung Puntuksari, Desa Wonosobo Barat, ini sempat menggegerkan warga sekitar.

Korban pertama kali ditemukan oleh istri sirinya, KH (25), yang tinggal bersama di kamar kos tersebut. Setelah menemukan suaminya dalam kondisi tergantung, KH segera meminta bantuan warga untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

 

Polisi Lakukan Olah TKP, Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan

Usai menerima laporan, Personel Polsek Wonosobo bersama Unit Identifikasi dan SPKT Polres Wonosobo segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Kota Wonosobo Kompol Sunaryono, SH, pada Selasa (11/11/2025), membenarkan kejadian tersebut.

“Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban yang kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Wonosobo,” jelas Kompol Sunaryono.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD KRT Soetjonegoro untuk pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan dokter, Kompol Sunaryono menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang semakin menguatkan dugaan bunuh diri.

 

Sempat Berselisih, Ditemukan Tergantung Setelah Makan Bersama

Berdasarkan keterangan kepolisian, dua hari sebelum kejadian, korban dan KH sempat terlibat perselisihan. Pada pagi hari sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghubungi KH agar segera pulang ke kos.

“Setelah sempat makan bersama di warung bakso, keduanya kembali ke kos sekitar pukul 15.30 WIB. Tak lama setelah tiba, KH beristirahat di kamar dan memanggil korban yang tak kunjung menjawab,” papar Kapolsek.

Saat keluar kamar, KH mendapati HFT sudah tergantung di area jemuran lantai dua menggunakan sarung berwarna kuning.

 

Keluarga Tolak Autopsi dan Menerima sebagai Musibah

Meskipun evakuasi segera dilakukan dan pemeriksaan medis telah dilakukan, pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak menempuh jalur autopsi.

Pihak keluarga, yang diwakili oleh ibu kandung korban, telah membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Dengan tidak ditemukannya tanda kekerasan dan adanya penolakan autopsi dari pihak keluarga, polisi memastikan bahwa kasus ini murni dugaan bunuh diri. Penanganan kasus telah ditutup setelah olah TKP dan pemeriksaan medis selesai dilakukan.

By admin

error: Content is protected !!