Pemberdayaan SDM Pedesaan Wonosobo: DBHCHT Salurkan Pelatihan Boga dan Bengkel Motor untuk Kemandirian Ekonomi!

Pemberdayaan SDM Pedesaan Wonosobo: DBHCHT Salurkan Pelatihan Boga dan Bengkel Motor untuk Kemandirian Ekonomi!

Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) pedesaan melalui berbagai pelatihan berbasis potensi lokal. Kali ini, fokus utama adalah dua kelompok strategis: perempuan dan pemuda dari keluarga petani tembakau, yang menjadi sasaran pelatihan keterampilan kerja berkat dukungan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Pelatihan ini berlangsung di dua lokasi berbeda pada Kamis, 19 Juni 2025:

  • Di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, puluhan perempuan mengikuti pelatihan boga selama tujuh hari.
  • Sementara itu, di Desa Damarkasian, Kecamatan Kertek, para pemuda dilatih keterampilan bengkel sepeda motor selama sepuluh hari.

Kedua program ini merupakan bagian integral dari strategi pembangunan manusia berkelanjutan di desa-desa Wonosobo.

Investasi Jangka Panjang untuk Kemandirian Desa

Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein, saat membuka kegiatan di Balai Desa Keseneng, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer pengetahuan teknis. Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat desa yang mandiri dan percaya diri.

“Kami ingin perempuan di desa bisa mengelola usaha kuliner dan pemuda punya keahlian yang bisa jadi sumber penghasilan tetap. Ini cara kami mengangkat harkat ekonomi desa dari dalam,” ujar Amir Husein, menunjukkan visi Pemkab Wonosobo dalam memperkuat ekonomi akar rumput.

Total dana sebesar Rp108 juta dari DBHCHT dialokasikan untuk menyokong pelatihan ini, sebagai bagian dari Program Pembinaan Lingkungan Sosial. Dana ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperluas akses pelatihan kerja, terutama bagi keluarga petani tembakau yang rentan secara ekonomi.

Mencetak Wirausaha Baru dan Memperkuat Ekonomi Lokal

Kepala Dinakerintrans Kabupaten Wonosobo, Prayitno, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi titik tolak terbentuknya wirausaha desa yang mampu menembus pasar lokal hingga kawasan wisata Lereng Sindoro.

“Kami ingin lahir usaha kuliner lokal di Keseneng dan bengkel motor di Damarkasian yang bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang dan membuka lapangan kerja baru,” jelas Prayitno, menggarisbawahi tujuan jangka panjang program ini untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, program ini juga diarahkan untuk mengurangi ketergantungan desa terhadap sektor pertanian musiman dan menguatkan daya saing ekonomi desa wisata di Wonosobo.

Dengan pendekatan pemberdayaan yang lebih menyentuh kelompok produktif di pedesaan, Wonosobo menegaskan komitmennya dalam menjadikan DBHCHT sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

error: Content is protected !!