Pilkada Serentak 2024: Kekalahan PDIP di Jawa Tengah dan Dominasi di 19 Wilayah

puan maharani

Pilkada serentak 2024 membawa fenomena mengejutkan, terutama di Jawa Tengah (Jateng), yang selama ini dikenal sebagai “kandang banteng” bagi PDI Perjuangan (PDIP). Untuk pertama kalinya, PDIP gagal mempertahankan kemenangan di pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng. Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Namun, meskipun kalah dalam kontestasi tingkat provinsi, PDIP tetap menunjukkan dominasi di tingkat kabupaten/kota dengan memenangkan 19 dari 35 Pilkada yang digelar di Jateng.


Kekalahan PDIP di Pilgub Jateng 2024

Hasil Pilgub Jateng 2024 mencatat sejarah baru. Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin berhasil mengalahkan pasangan yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi PDIP yang sebelumnya selalu menang dalam tiga Pilgub langsung sebelumnya, yakni pada 2008, 2013, dan 2019.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengakui bahwa partainya menghadapi tekanan besar dalam Pilkada kali ini. Dalam sebuah pernyataan, Puan mengatakan, “Di Jawa Tengah ini yang dihajar habis-habisan masih bisa bertahan. Sebanyak 19 dari 35 itu bukan kaleng-kaleng. Ini luar biasa.” Pernyataan tersebut menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan besar, PDIP tetap memiliki basis kekuatan yang solid di banyak wilayah.


PDIP Menang di 19 Pilkada Kabupaten/Kota

Di tingkat kabupaten/kota, PDIP menunjukkan performa yang kuat dengan memenangkan 19 dari 35 Pilkada di Jateng. Berikut adalah daftar kemenangan PDIP di berbagai daerah:

  1. Kota Magelang – Pasangan Damar Prasetyono-Sri Harso.
  2. Kota Pekalongan – Pasangan Achmad Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab.
  3. Kota Semarang – Pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin.
  4. Kabupaten Banyumas – Pasangan Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti.
  5. Kabupaten Brebes – Pasangan Paramitha Widya Kusuma-Wurja.
  6. Kabupaten Kudus – Pasangan Eisti’anah-Muhammad Badruddin.
  7. Kabupaten Grobogan – Pasangan Setyo Hadi-Sugeng Prasetyo.
  8. Kabupaten Jepara – Pasangan Witiarso Utomo-M Ibnu Hajar.
  9. Kabupaten Karanganyar – Pasangan Rober Christanto-Adhe Eliana.
  10. Kabupaten Kendal – Pasangan Dyah Kartika Permanasari-Benny Karnadi.
  11. Kabupaten Klaten – Pasangan Hamenang Wajar Ismoyo-Benny Indra Ardhianto.
  12. Kabupaten Kudus – Pasangan Sam’ani Intakoris-Bellinda Putri Sabrina Birton.
  13. Kabupaten Magelang – Pasangan Grengseng Pamuji-Sahid.
  14. Kabupaten Purworejo – Pasangan Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi.
  15. Kabupaten Semarang – Pasangan Ngesti Nugraha-Nur Arifah.
  16. Kabupaten Sukoharjo – Pasangan Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo.
  17. Kabupaten Temanggung – Pasangan Agus Setyawan-Nadia Muda.
  18. Kabupaten Wonogiri – Pasangan Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno.
  19. Kabupaten Wonosobo – Pasangan Afif Nurhidayat-Amir Husein.

Apa yang Terjadi di Pilkada Jateng 2024?

Beberapa pengamat politik melihat kekalahan PDIP di Pilgub Jateng 2024 sebagai indikasi bahwa peta politik di Jawa Tengah mulai berubah. Faktor-faktor seperti kompetisi yang lebih ketat, kehadiran koalisi besar, dan dinamika lokal diduga memengaruhi hasil Pilgub. Namun, kemenangan PDIP di 19 wilayah kabupaten/kota membuktikan bahwa partai ini masih memiliki pengaruh besar, terutama di tingkat daerah.


Kesimpulan: Jateng Masih Kandang Banteng?

Meskipun kehilangan kursi Gubernur, PDIP tetap menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan politik yang signifikan di Jateng. Dengan memenangkan 19 dari 35 Pilkada, partai ini masih memiliki kendali di banyak wilayah strategis.

Pilkada 2024 menjadi momentum penting bagi PDIP untuk mengevaluasi strategi mereka ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan baru di wilayah yang sebelumnya menjadi basis kekuatan mereka. Bagi partai lain, hasil ini menunjukkan peluang untuk lebih bersaing di “kandang banteng” yang kini mulai berwarna. Akankah Jateng benar-benar berubah? Hanya waktu yang akan menjawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *