Pergerakan Tanah di Desa Ratamba, Banjarnegara: Puluhan Rumah Rusak dan Belasan Keluarga Mengungsi

Pergerakan Tanah di Desa Ratamba, Banjarnegara: Puluhan Rumah Rusak dan Belasan Keluarga Mengungsi

Banjarnegara – Pergerakan tanah di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, terus meluas, menyebabkan kerusakan berat pada 13 rumah warga dan mengancam fasilitas umum serta pondok pesantren di sekitarnya.

Fenomena ini pertama kali dirasakan oleh warga pada Senin (20/1/2025) dan terus berlanjut hingga Selasa (21/1/2025). Saat kejadian, beberapa warga merasakan langsung tanah yang bergerak, menimbulkan ketakutan di wilayah tersebut. Hujan deras dengan intensitas tinggi diduga menjadi pemicu utama, yang kemudian diikuti tanah longsor pada pukul 02.00 WIB.

Kerusakan Akibat Pergerakan Tanah

Menurut laporan Humas PMI Kabupaten Banjarnegara, Alwan Rifai, 15 rumah terdampak, dengan 13 rumah mengalami kerusakan berat. Sebanyak 17 kepala keluarga (KK), terdiri atas puluhan jiwa, terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kerusakan paling banyak terjadi pada struktur tembok rumah yang retak dan beberapa di antaranya bahkan ambruk. Berikut daftar rumah warga yang mengalami kerusakan:

Rumah Rusak Berat

  1. Kisman (1 KK, 6 jiwa: 2 laki-laki, 4 perempuan)
  2. Tofik (1 KK, 3 jiwa: 2 laki-laki, 1 perempuan)
  3. Slamet (3 KK, 7 jiwa: 4 laki-laki, 3 perempuan)
  4. Hermawan Indrianto (1 KK, 3 jiwa: 2 laki-laki, 1 perempuan)
  5. Tarwito (1 KK, 3 jiwa: 2 laki-laki, 1 perempuan)
  6. Agus Purwanto (1 KK, 4 jiwa: 2 laki-laki, 2 perempuan)
  7. Adik Rohadi (1 KK, 3 jiwa: 2 laki-laki, 1 perempuan)
  8. Nisom (1 KK, 3 jiwa: 1 laki-laki, 2 perempuan)
  9. Aji Istiawan (1 KK, 3 jiwa: 1 laki-laki, 2 perempuan)
  10. Rochman (1 KK, 3 jiwa: 2 laki-laki, 1 perempuan)
  11. Ahmat Nur Khamim (1 KK, 3 jiwa: 1 laki-laki, 2 perempuan)
  12. Al-Kanan (1 KK, 5 jiwa: 3 laki-laki, 2 perempuan)
  13. Wasriyah (1 KK, 2 jiwa: 2 perempuan)

Rumah dan Fasilitas yang Terancam

  • Syukur (4 jiwa)
  • Samudi (3 jiwa)
  • 1 musala mengalami kerusakan berat.
  • 1 pondok pesantren terancam pergerakan tanah.

Selain rumah wargajalan Pejawaran-Batur turut terdampak, dengan amblas sepanjang 100 meter, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Langkah Penanganan

Saat ini, PMI bersama BPBD Kabupaten Banjarnegara dan sejumlah instansi terkait telah mendirikan posko darurat di balai desa untuk memantau dan menangani dampak pergerakan tanah. Warga terdampak juga mendapatkan bantuan logistik dan tempat penampungan sementara.

“Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga. Pihak terkait telah mengerahkan tim untuk melakukan penanganan, termasuk pendataan kerusakan dan distribusi bantuan,” ujar Alwan Rifai.

Imbauan kepada Warga

Pihak berwenang mengimbau warga di sekitar area terdampak untuk tetap waspada, mengingat hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih akan turun dalam beberapa hari ke depan. Mereka juga diimbau untuk segera melapor jika terdapat tanda-tanda pergerakan tanah lebih lanjut.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran terhadap potensi bencana alam di wilayah rawan. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya memitigasi dampak lebih lanjut serta memberikan dukungan bagi warga terdampak.

error: Content is protected !!