RSIA Ummu Hani Purbalingga Tidak Lagi Melayani Pasien BPJS Kesehatan Mulai 1 Januari 2025

RSIA Ummu Hani Purbalingga Tidak Lagi Melayani Pasien BPJS Kesehatan Mulai 1 Januari 2025

Purbalingga – Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2025, Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Ummu Hani Purbalingga resmi tidak lagi melayani pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur RSIA Ummu Hani, dr. Mohamad Ikhsan Akbar, MPH, dalam rilis resmi yang disampaikan pada Selasa (31/12/2024).

Keputusan tersebut didasarkan pada surat dari BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto Nomor 4908/VI-03/1224 tanggal 23 Desember 2024, yang menyatakan bahwa kerja sama antara BPJS Kesehatan dan RSIA Ummu Hani tidak akan dilanjutkan.

Polemik Penghentian Kerja Sama

Sebelumnya, pada 27 Desember 2024, telah dilakukan pertemuan antara RSIA Ummu Hani, BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Komisariat Banyumas. Dalam pertemuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan PERSI Banyumas menyampaikan keberatan mereka atas penghentian kerja sama tersebut.

Keberatan ini didasarkan pada kekhawatiran akan dampak signifikan terhadap akses masyarakat Purbalingga untuk mendapatkan layanan kesehatan. Meski demikian, keputusan tetap dibuat dan diumumkan secara resmi.

Dr. Mohamad Ikhsan menegaskan bahwa RSIA Ummu Hani menghormati keputusan ini dan tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan, meskipun berharap kerja sama dengan BPJS Kesehatan dapat dilanjutkan di masa mendatang.

“Kami akan terus membenahi pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan pasien. Semoga ke depan kerja sama dengan BPJS Kesehatan bisa dilanjutkan lagi,” ujar dr. Mohamad Ikhsan.

Dampak pada Masyarakat

Keputusan ini langsung memicu reaksi masyarakat, terutama pengguna layanan kesehatan RSIA Ummu Hani yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Melalui unggahan di akun Instagram resmi @rsia_ummuhani, banyak netizen menyampaikan kekhawatiran mereka.

Akun @nyai_nomnom16 mengungkapkan kekecewaannya, menyebut RSIA Ummu Hani sebagai rumah sakit terbaik di Purbalingga dengan pelayanan yang sangat baik.

“Sangat disayangkan karena RSIA Ummu Hani rumah sakit terbaik di Purbalingga pelayanannya. Semoga tidak lama-lama yaa,” tulisnya.

Komentar lain datang dari akun @nenni1093 yang khawatir dengan keberlanjutan pengobatan anaknya di rumah sakit tersebut.

“Aduuh, terus gimana ini padahal anakku masih rutin berobat di RS @rsia_ummuhani. Besok tanggal 7 kontrol lagi 😢,” tulisnya.

Pernyataan RSIA Ummu Hani

Menanggapi komentar-komentar tersebut, dr. Mohamad Ikhsan menyampaikan harapannya agar pelayanan kesehatan RSIA Ummu Hani tetap dipercaya masyarakat. Ia menekankan komitmen rumah sakit untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan berharap agar kerja sama dengan BPJS Kesehatan dapat terjalin kembali di masa depan.

Dengan berakhirnya kerja sama ini, peserta BPJS Kesehatan di Purbalingga akan dialihkan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKTL) lainnya yang masih bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Harapan dan Masa Depan

RSIA Ummu Hani berkomitmen untuk terus membenahi kualitas layanan, baik bagi pasien umum maupun mereka yang memanfaatkan asuransi kesehatan lainnya. Pihak rumah sakit juga membuka pintu untuk diskusi di masa mendatang demi menjaga pelayanan kesehatan masyarakat tetap optimal.

Masyarakat berharap adanya solusi yang cepat agar akses layanan kesehatan di Purbalingga tidak terganggu akibat penghentian kerja sama ini. Semua pihak kini menantikan langkah selanjutnya dari BPJS Kesehatan dan RSIA Ummu Hani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!