Kebumen – Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Hanif Aslam (13), seorang remaja asal Desa Ngadisono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, yang tenggelam di Pantai Mliwis, Kebumen. Jenazah ditemukan pada Senin (6/1/2024) siang, sekitar pukul 14.50 WIB, di Pantai Mirit Petikusan, yang berjarak sekitar 5,8 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Komandan Tim Operasi SAR (Opsar) Basarnas Cilacap, Arif Wibowo, menyampaikan bahwa operasi pencarian korban dilakukan secara intensif sejak Sabtu (4/1) dengan melibatkan berbagai metode. “Proses pencarian melibatkan penyisiran laut, darat, hingga pemantauan udara menggunakan Drone UAV Thermal untuk menjangkau area yang sulit diakses,” ujar Arif.
Setelah ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke RSUD Prembun untuk penanganan lebih lanjut. Penemuan ini mengakhiri operasi SAR yang berlangsung selama tiga hari dan melibatkan Basarnas Cilacap, Polairud, BPBD Kebumen, serta relawan dari masyarakat setempat.
Kronologi Kejadian
Hanif Aslam diketahui terseret ombak besar saat bermain di Pantai Mliwis pada Sabtu (4/1). Kondisi ombak yang cukup besar serta area pantai yang luas membuat proses pencarian berlangsung penuh tantangan. Namun, upaya keras tim SAR akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban di lokasi yang lebih jauh dari titik awal kejadian.
“Setelah korban ditemukan, kami menyatakan operasi SAR resmi ditutup. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses pencarian ini,” tambah Arif Wibowo.
Duka Mendalam dan Peringatan untuk Wisatawan
Kepergian Hanif yang masih sangat muda meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat di desanya. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian saat beraktivitas di pantai, terutama ketika kondisi laut tidak bersahabat.
Pantai-pantai di kawasan Kebumen, termasuk Pantai Mliwis, kerap memiliki ombak besar yang dapat membahayakan pengunjung. Para wisatawan diimbau untuk selalu memperhatikan rambu-rambu keselamatan dan arahan dari petugas setempat guna menghindari kejadian serupa.
Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan kesedihan, tetapi juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan kerja sama dalam menjaga keselamatan di lingkungan wisata alam.