Banyumas – Selama tahun 2024, Unit Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (UPT Damkar) Satpol PP Kabupaten Banyumas mencatat sebanyak 179 kasus kebakaran. Insiden ini mengakibatkan kerugian material mencapai Rp5.765.500.000. Kebakaran tersebut berdampak pada 73 Kepala Keluarga (KK) dan menyebabkan satu korban jiwa.
“Dari total kasus, satu orang meninggal dunia, tujuh orang mengalami luka berat, dan tujuh lainnya mengalami luka ringan,” ungkap Kepala UPT Damkar Banyumas, Andaru Budilaksono, Rabu (8/1/2024).
Kasus Fatal dan Penanganan
Kasus kebakaran dengan korban jiwa terjadi pada 7 November 2024, di Jalan Hos Notosuwiryo, Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan. “Kami mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Induk dan Pos Kembaran untuk menangani kebakaran tersebut,” jelas Andaru.
Rincian Kasus Kebakaran
Dari total 179 kasus kebakaran, jenis insiden yang terjadi meliputi:
- Kebakaran rumah tinggal: 68 kasus
- Bangunan ekonomi (toko, gudang, dll): 31 kasus
- Bangunan pemerintah: 3 kasus
- Kendaraan: 8 kasus
- Rumput ilalang atau sampah: 48 kasus
- Kasus lainnya: 28 kasus
Penyebab Kebakaran
Sebagian besar kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik (korsleting). Berikut rincian penyebab kebakaran:
- Korsleting listrik: 51 kasus
- Lampu tempel atau lilin: 1 kasus
- Rokok atau obat nyamuk: 5 kasus
- Kompor, tungku, atau oven: 26 kasus
- Penyebab tidak diketahui: 30 kasus
- Penyebab lainnya: 66 kasus
Andaru Budilaksono menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan faktor keamanan, terutama terkait penggunaan listrik dan alat pemanas. “Sebagian besar kebakaran dapat dicegah jika masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya,” katanya.
Imbauan dan Langkah Preventif
Dengan tingginya jumlah kasus kebakaran sepanjang tahun 2024, UPT Damkar Banyumas terus mengimbau masyarakat untuk:
- Memastikan instalasi listrik aman dan sesuai standar.
- Menggunakan alat pemanas dengan hati-hati, seperti kompor atau tungku.
- Menghindari menyalakan lilin atau lampu minyak tanpa pengawasan.
- Melaporkan potensi bahaya kebakaran kepada pihak berwenang.
Kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah kebakaran. “Kami akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menekan jumlah insiden serupa di masa mendatang,” tutup Andaru.