Wonosobo, sebuah daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya, menyimpan sejumlah cerita pilu di balik keindahan tersebut. Salah satu kisah yang menyayat hati adalah kondisi jalan utama yang menghubungkan Desa Sempol, Kecamatan Sukoharjo menuju Jebengplampitan, Kecamatan Sukoharjo, dan bahkan menuju Wonosroyo, Kecamatan Watumalang. Kondisi jalan ini sangat memprihatinkan, dengan kerusakan parah yang terjadi di hampir seluruh ruas dari Plodongan sampai Jebengplampitan.
Kerusakan Parah di Tanjakan Ekstrim Desa Plodongan
Salah satu titik paling bermasalah adalah tanjakan ekstrim yang berada di Desa Plodongan. Jalan ini dipenuhi lubang-lubang menganga yang dalam, menyebabkan perjalanan menjadi sangat berbahaya. Tidak pantas disebut jalan, lebih pantas disebut “Kali Asat”. Warga yang melintasi jalan ini harus ekstra hati-hati, terutama saat musim hujan tiba. Kondisi jalan yang licin dan penuh lubang tidak jarang menyebabkan kecelakaan. Kendaraan pengangkut hasil bumi yang melewati jalan ini pun harus berjuang ekstra keras, menambah waktu tempuh dan biaya perbaikan kendaraan akibat kerusakan jalan.
Dampak Buruk bagi Masyarakat
Kondisi jalan yang mengenaskan ini tidak hanya menyusahkan dalam hal mobilitas sehari-hari, tetapi juga berdampak besar pada ekonomi masyarakat. Jalan ini merupakan jalur utama pengangkutan hasil bumi, dan kerusakan parah tersebut memperlambat distribusi dan meningkatkan biaya logistik.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah risiko yang dihadapi oleh masyarakat yang membutuhkan akses cepat ke layanan kesehatan. Bisa dibayangkan betapa sulitnya perjalanan bagi orang sakit atau ibu hamil yang harus dibawa ke pusat kesehatan melalui jalan yang rusak parah ini. Kondisi jalan yang buruk dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien sebelum mereka tiba di fasilitas kesehatan yang memadai.
Tanggung Jawab Pemerintah
Pertanyaan besar yang muncul adalah, ke mana perginya perhatian pemerintah? Jalur utama menuju desa terpencil ini seolah-olah diabaikan begitu saja. Padahal, perbaikan infrastruktur jalan sangat krusial bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu spekulasi yang berkembang di masyarakat adalah kemungkinan kurangnya dukungan politik dari wilayah ini terhadap partai penguasa, sehingga pembangunan jalan tidak menjadi prioritas.
Namun, jika pemerintah memiliki sedikit saja empati, seharusnya mereka memahami betapa pentingnya membangun jalan pedesaan di Wonosobo, salah satunya jalan dari Plodongan ke Jebengplampitan. Pemimpin yang baik harus mampu merasakan penderitaan rakyatnya, termasuk penderitaan mereka yang tinggal di desa dan harus berjuang setiap hari melawan buruknya infrastruktur.
Seruan untuk Perbaikan
Warga Wonosobo dikenal sebagai warga yang taat membayar pajak. Mereka telah memenuhi kewajibannya kepada negara, dan kini saatnya pemerintah menunaikan kewajibannya kepada warga. Pemerintah harus segera turun tangan memperbaiki jalan dari Plodongan ke Jebengplampitan dan ruas-ruas jalan lainnya yang rusak. Pembangunan infrastruktur yang baik akan membuka akses, meningkatkan perekonomian, dan yang terpenting, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Akhir kata, mari kita berharap agar suara warga Wonosobo didengar oleh pemerintah, dan perbaikan jalan segera direalisasikan. Hanya dengan kerja sama dan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah, kondisi kehidupan masyarakat pedesaan dapat meningkat, dan mereka dapat menikmati kemajuan yang merata seperti warga di daerah lainnya.