Kebumen – Upaya pencarian korban longsor di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, akhirnya membuahkan hasil setelah Tim SAR Gabungan berusaha keras selama hampir 14 jam. Dua korban, yakni Novi Nugrahtati (27) dan putranya Muhammad Abian (6), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu, 10 November 2024. Keduanya ditemukan dalam posisi berpelukan sekitar 10 meter dari ruang keluarga mereka.
Kronologi Evakuasi Korban Longsor di Kebumen
Komandan Tim Operasi SAR, Amin Riyanto, menyampaikan bahwa korban pertama, Muhammad Abian (6), berhasil dievakuasi pada pukul 10.35 WIB, dan tak lama kemudian, korban kedua, Novi Nugrahtati (27), dievakuasi pada pukul 10.43 WIB. Keduanya kemudian diserahkan kepada keluarga untuk proses pemulasaraan dan pemakaman. Untuk mencari korban, Tim SAR gabungan menggunakan alat berat, termasuk ekskavator, dan melanjutkan proses evakuasi secara manual.
Kejadian Longsor di Tengah Cuaca Ekstrem
Longsor terjadi pada Sabtu malam, 9 November 2024, sekitar pukul 20.30 WIB, ketika hujan deras mengguyur wilayah Kebumen dan sekitarnya. Rumah korban di Desa Jemur RT 05 RW 02 tertimbun material longsor dari tebing yang berada di belakang rumah mereka. Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah, terutama saat puncak musim hujan, memperbesar risiko tanah longsor di kawasan perbukitan seperti Kebumen.
Imbauan dan Peringatan dari BPBD dan BMKG
Mengingat puncak musim penghujan yang sedang berlangsung, BPBD Kabupaten Kebumen dan BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca. BMKG memperkirakan curah hujan tinggi akan terus terjadi selama sepuluh hari pertama di bulan November 2024, dengan potensi hujan deras hingga sangat deras di beberapa wilayah Jawa Tengah.
Masyarakat di daerah rawan longsor dan perbukitan diminta untuk:
- Selalu memperbarui informasi terkait peringatan dini dari BMKG dan BPBD setempat.
- Meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda-tanda longsor, seperti pergerakan tanah atau retakan pada permukaan tanah.
- Menyiapkan jalur evakuasi dan mematuhi anjuran dari pihak berwenang jika terjadi kondisi darurat.
Potensi Dampak Hujan Deras pada Lingkungan
Curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir berpotensi memberikan dampak serius terhadap lingkungan, terutama di daerah perbukitan seperti Kebumen. Dengan kondisi tanah yang menjadi lebih labil saat terkena hujan berkepanjangan, potensi tanah longsor meningkat. Selain itu, daerah yang memiliki tebing curam atau lereng tanpa penguatan tanah juga berisiko tinggi.
Pentingnya Kesiapsiagaan dan Penanganan Mitigasi Bencana
Peristiwa longsor yang merenggut nyawa di Kebumen menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan. BPBD bersama dengan tim SAR serta pemerintah daerah terus menggalakkan sosialisasi terkait mitigasi bencana di kawasan rawan longsor. Beberapa langkah yang disarankan oleh pihak berwenang untuk meningkatkan kesiapsiagaan antara lain:
- Pembuatan tanggul darurat atau penahan longsor pada lereng-lereng yang rawan.
- Memastikan keberadaan jalur evakuasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
- Menghindari pembangunan rumah di area perbukitan yang berisiko tanpa penguatan lahan yang memadai.
Kesimpulan
Musibah longsor di Kebumen yang menelan korban jiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, untuk lebih siaga menghadapi ancaman bencana di musim hujan. Dengan mengikuti imbauan dari BPBD dan BMKG serta memperhatikan kondisi sekitar, diharapkan masyarakat bisa meminimalisir risiko dan dampak dari bencana serupa di masa mendatang.