Mulai 5 Juni 2025, Pemerintah Kembali Berikan Diskon Listrik 50 Persen untuk Pelanggan Rumah Tangga 450 VA dan 900 VA

Mulai 5 Juni 2025, Pemerintah Kembali Berikan Diskon Listrik 50 Persen untuk Pelanggan Rumah Tangga 450 VA dan 900 VA

Jakarta, 26 Mei 2025 – Kabar baik bagi masyarakat kecil. Pemerintah akan kembali memberlakukan diskon tarif listrik sebesar 50 persen mulai 5 Juni 2025, khusus bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA.

Kebijakan ini merupakan bagian dari paket 6 insentif fiskal yang digelontorkan untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hanya untuk Pelanggan di Bawah 1.300 VA

Menteri Koordinator Bidang PerekonomianAirlangga Hartarto, menyebutkan bahwa diskon tarif listrik kali ini berbeda dari periode sebelumnya. Jika pada Januari–Februari 2025 diskon diberikan hingga daya 2.200 VA, maka periode Juni ini hanya berlaku untuk daya di bawah 1.300 VA.

“Seperti sebelumnya ya. Tapi kita turunkan di bawah 1.300 VA,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Artinya, pelanggan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA tidak lagi mendapat diskon listrik 50 persen, berbeda dari kebijakan awal tahun.

Bagian dari Paket Insentif 5 Juni

Diskon listrik ini merupakan satu dari enam insentif ekonomi yang akan diluncurkan pemerintah mulai 5 Juni 2025. Keenam insentif tersebut meliputi:

  1. Diskon tarif listrik

  2. Diskon tiket pesawat

  3. Diskon tarif jalan tol

  4. Subsidi motor listrik

  5. Bantuan subsidi upah (BSU)

  6. Bantuan sosial pangan & diskon iuran JKK BPJS Ketenagakerjaan

“6 paket, 5 Juni,” tegas Airlangga.

Regulasi Masih Disusun

Pemerintah masih menyusun ketentuan teknis dan regulasi masing-masing insentif. Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianSusiwijono Moegiarso, regulasi ditargetkan rampung sebelum 5 Juni 2025.

“Semua regulasi harus tuntas sebelum 5 Juni. Ada yang butuh PP, ada yang perlu Permen. Sekarang sedang dalam proses,” jelas Susi.

Dorong Konsumsi Saat Libur Sekolah

Insentif ini bertepatan dengan pencairan gaji ke-13 ASN dan momen libur sekolah pertengahan tahun. Pemerintah berharap konsumsi masyarakat meningkat, terutama di sektor transportasi, energi, dan kebutuhan rumah tangga.

Tujuan utamanya adalah membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen di kuartal II tahun 2025, setelah hanya tumbuh 4,87 persen pada kuartal pertama.

error: Content is protected !!