Cilacap, 29 Juli 2025 – Meskipun memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap masih diguyur hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari terakhir. Fenomena ini memicu rasa penasaran di kalangan warga, mengingat seharusnya curah hujan minim di periode ini.
Cilacap Resmi Kemarau, Namun Hujan Lokal Masih Turun
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa secara klimatologis, hampir seluruh wilayah Cilacap telah memasuki musim kemarau. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, yang menyebutkan bahwa akumulasi curah hujan hingga 28 Juli 2025 masih menunjukkan angka di bawah 150 mm. “Angka ini menunjukkan bahwa secara klimatologis, seluruh wilayah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim kemarau,” ujarnya.
Data BMKG mencatat, curah hujan tertinggi pada bulan Juli terjadi di Kecamatan Jeruklegi sebesar 107 mm, sementara terendah di Gandrungmangu, hanya 4 mm. Meskipun demikian, hujan ringan hingga sedang masih terjadi di beberapa wilayah seperti Kroya, Cilacap Kota, Maos, Jeruklegi, Kampung Laut, dan Sidareja, khususnya pada malam hingga pagi hari.
BMKG Ungkap Penyebab Hujan Lokal
Menurut Teguh, fenomena hujan lokal di tengah musim kemarau ini bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor pemicu yang berperan, yaitu:
- Adanya gangguan cuaca Rossby Ekuator: Gangguan ini aktif di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Suhu muka laut (SST) yang masih hangat: Terutama di sekitar perairan Jawa Tengah.
- Kelembapan udara relatif tinggi: Kondisi ini mendukung pembentukan awan hujan.
“Adanya gangguan cuaca Rossby Ekuator yang aktif di wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT, suhu muka laut (SST) yang masih hangat di sekitar perairan Jawa Tengah. Selain itu kelembaban udara relatif tinggi, menjadi pemicu terjadinya hujan lokal di tengah musim kemarau,” ungkap Teguh.
BMKG juga mencatat bahwa suhu udara minimum di wilayah Cilacap masih berada di kisaran dan maksimum sekitar . Kelembapan udara cukup tinggi, yaitu antara 68–91%, dengan angin bertiup dari tenggara berkecepatan 5–25 km per jam.
Dalam dua hari ke depan, wilayah Cilacap kemungkinan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang pada malam hingga pagi hari. Untuk bulan Agustus 2025, BMKG memperkirakan curah hujan berada di kisaran 50–100 mm per bulan, dengan sifat hujan tergolong Atas Normal. Ini menunjukkan bahwa meskipun musim kemarau, potensi hujan tetap ada dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca.