Pada Senin pagi (7/10/2024) pukul 05.30 WIB, wilayah Dusun Rejosari, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, dilanda bencana angin kencang. Peristiwa tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada satu rumah milik warga setempat, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Kerusakan Rumah Warga
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo, mengonfirmasi bahwa bencana tersebut hanya menyebabkan kerugian material. Rumah milik Munafi, seorang petani berusia 40 tahun dari Dusun Rejosari, menjadi korban utama bencana ini. Atap rumah Munafi tersapu oleh hembusan angin yang sangat kencang, menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur bangunan.
“Pagi itu angin sangat kencang. Tiba-tiba atap rumah beterbangan, dan saya tidak bisa berbuat banyak selain menyelamatkan diri,” ujar Munafi saat diwawancarai. Saat ini, perbaikan rumah Munafi sedang berlangsung dengan bantuan dari berbagai pihak.
Upaya Penanggulangan
BPBD Wonosobo segera melakukan assessment atau penilaian di lokasi kejadian pada pukul 11.30 WIB untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut. Kerusakan yang terjadi membutuhkan bahan bangunan seperti semen dan seng untuk mengganti atap yang rusak parah. Warga setempat, bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan Penanggulangan Bencana, bergotong royong melakukan perbaikan sementara rumah yang terdampak.
Dudi Wardoyo menegaskan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan bantuan yang diperlukan dapat segera disalurkan. “Kami siap memberikan bantuan lebih lanjut sesuai kebutuhan di lapangan,” ungkapnya.
Kewaspadaan Terhadap Angin Kencang
Meskipun tidak ada korban jiwa, BPBD Wonosobo meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana angin kencang, terutama di daerah pegunungan seperti Wonosobo yang rawan terkena angin saat musim pancaroba. BPBD juga mengimbau masyarakat untuk memastikan keamanan barang-barang di rumah guna meminimalisir kerusakan lebih lanjut akibat cuaca ekstrem.
Penutup
Proses perbaikan rumah korban saat ini masih berlangsung, dan BPBD Wonosobo terus memantau perkembangan situasi. Dengan kerja sama berbagai pihak, diharapkan perbaikan dapat diselesaikan dengan cepat, sehingga kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Masyarakat sekitar juga diharapkan terus waspada, mengingat potensi angin kencang yang masih mungkin terjadi di masa mendatang.
Bencana ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem, khususnya di daerah pegunungan yang rentan terhadap perubahan iklim dan bencana alam.