Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wonosobo untuk meninjau kesiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat (SR). Program ini menjadi salah satu prioritas nasional yang bertujuan menekan angka kemiskinan melalui jalur pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rawan putus sekolah.
Dalam kunjungan ini, Gus Ipul didampingi oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dan jajaran pemerintah daerah. Gus Ipul juga berdialog langsung dengan para calon siswa dan orang tua untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan mereka.
“Sekolah memang gratis, tapi tetap ada biaya-biaya lain yang berat bagi keluarga tidak mampu. Akhirnya banyak anak tidak melanjutkan sekolah,” kata Gus Ipul.
Ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah mandat Presiden Prabowo Subianto untuk hadir sebagai solusi konkret memuliakan rakyat kecil dan menurunkan kemiskinan.
Sekolah Rakyat Wonosobo: Target Juli 2025, Lokasi di Gedung BLK
Di Wonosobo, Sekolah Rakyat akan memanfaatkan Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lokasi sementara. Gedung ini sudah diverifikasi Kementerian PUPR dan hanya perlu renovasi ringan.
“Gedungnya sudah layak, tinggal renovasi. Kami apresiasi langkah cepat Bupati,” ujar Gus Ipul.
Program ini ditargetkan mulai berjalan pada Juli 2025. Secara nasional, pemerintah menargetkan 200 unit Sekolah Rakyat: 100 dari APBN dan 100 unit hasil kolaborasi dengan sektor swasta. Lebih dari 10.000 anak sudah terdata sebagai calon siswa.
Dukungan Pemprov dan Tantangan di Lapangan
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang juga hadir, menyampaikan bahwa beberapa Sekolah Rakyat di Jateng sudah memasuki tahap kontrak, termasuk di Temanggung, Solo, Magelang, Pati, dan Banyumas.
“Verifikasi di tiap kabupaten sudah jalan. Kami juga bermitra dengan 139 SMA/SMK swasta untuk akses pendidikan gratis,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengakui tantangan sebaran wilayah yang luas. Namun, ia memastikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan di Wonosobo terus menunjukkan progres.
“Angka kemiskinan turun dari 17,36% (2022) menjadi 15,28% (2025),” ungkap Afif.
Untuk Sekolah Rakyat di Wonosobo, pemerintah daerah menargetkan pendirian SR jenjang SMA yang akan menampung 100 siswa, dengan rintisan awal 25 siswa per kelas di kompleks BLK Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi.
Harapan dan Apresiasi Warga
Kunjungan Gus Ipul dan program Sekolah Rakyat ini mendapat sambutan hangat dari warga.
“Senang pastinya. Anak saya baru lulus SMP dan mau lanjut SMA. Penghasilan suami saya nggak tentu dari menambang pasir. Dengan program ini, semua biaya gratis, sangat terbantu,” ujar salah satu orang tua calon siswa.
Kesimpulan:
Program Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi nyata untuk membuka akses pendidikan setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kehadiran Gus Ipul menegaskan komitmen pemerintah untuk memuliakan rakyat kecil dan memajukan kualitas pendidikan nasional.