Warga Kelurahan Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, diguncang kabar duka setelah seorang pria berinisial NWH (40) ditemukan meninggal dunia di Sungai Siantap, Selasa (22/4/2025).
Korban sempat dinyatakan hilang selama dua hari sejak terakhir kali berpamitan memancing pada Minggu siang (20/4/2025). Jasadnya ditemukan oleh tim gabungan di area Kedung Mudal, bagian dari aliran Sungai Siantap.
Kronologi Kejadian
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Dudi Wardoyo, korban meninggalkan rumah sekitar pukul 12.00 WIB pada Minggu dan berpamitan kepada ayahnya untuk memancing di Sungai Siantap, tepatnya di wilayah Kampung Singkir, Jaraksari.
Namun, korban tidak kunjung pulang hingga dua hari berlalu. Keluarga yang khawatir akhirnya melapor ke Polres Wonosobo, yang kemudian meneruskan laporan ke BPBD pada Selasa siang, sekitar pukul 13.35 WIB.
Evakuasi dan Penemuan Korban
Tim dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, relawan gabungan, dan warga segera bergerak melakukan pencarian. Proses penyisiran sungai dimulai pukul 14.30 WIB, dengan menyusuri aliran Sungai Siantap.
Sekitar pukul 15.50 WIB, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Kedung Mudal, lokasi yang cukup dalam dan dikenal memiliki arus yang kuat.
Korban kemudian dievakuasi ke rumah duka untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hasil Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan oleh Bidan Kelurahan Jaraksari, Asih Mulyani, dan dokter Puskesmas 1 Wonosobo, dr. Fani Fatma Oktaviati, menyatakan bahwa korban meninggal akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda kekerasan atau unsur kriminal.
Pihak yang Terlibat dalam Operasi Pencarian
Operasi pencarian dan evakuasi korban melibatkan kerja sama banyak pihak, di antaranya:
-
Basarnas
-
Kelurahan Jaraksari
-
Tagana
-
Tim medis dari Puskesmas dan Kelurahan
Beberapa petugas lapangan yang turun langsung antara lain: Haryadi, Zaenal, Fuad Hasan, Sumedi, Turyono Markam, Vembrian, serta dukungan dari petugas pos: Sulis, Sabarno, Rohman, Rehan, dan Rofik.
Pesan Kemanusiaan dan Mitigasi dari BPBD
Dudi Wardoyo menekankan pentingnya kesadaran akan keselamatan di alam terbuka, bahkan saat melakukan aktivitas harian seperti memancing.
“Kami mengajak masyarakat untuk mengenali potensi bahaya dan mengurangi risikonya. Kesiapsiagaan dan kepedulian bisa menyelamatkan nyawa,” tegas Dudi.
Ia juga mengajak warga Wonosobo untuk lebih waspada terhadap kondisi alam, terutama saat beraktivitas di dekat sungai, tebing, atau lokasi rawan bencana lainnya.
Call Center Darurat BPBD Wonosobo
Jika terjadi keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi BPBD melalui saluran berikut:
📞 112 – Layanan gratis darurat
📱 0813-1111-6976 – Call Center Pusdalops
📧 Email: bpbdkabwsb@gmail.com
🌐 Website: bpbd.wonosobokab.go.id
📸 Instagram: @bpbdwonosobo & @pusdalops_bpbdwonosobo
🐦 Twitter: @BPBD_wonosobo
Penutup
Kejadian ini menjadi peringatan penting akan risiko di alam terbuka yang sering kali tidak terlihat. Duka mendalam tentu menyelimuti keluarga korban, namun peristiwa ini juga menjadi momentum untuk memperkuat budaya keselamatan di tengah masyarakat.
Waspada, peduli, dan siap siaga adalah kunci untuk menjaga keselamatan bersama.