Jalan Lingkar Selatan Kertek
Jalan Lingkar Selatan Kertek

Pemerintah Kabupaten Wonosobo mempercepat penyelesaian Jalan Lingkar Selatan Kertek untuk mengurai kemacetan yang setiap tahun memuncak di kawasan Pasar Kertek. Targetnya, jalur baru ini bisa digunakan pada H-7 Lebaran 2026 dan siap menjadi alternatif utama arus mudik.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Wonosobo, Nurudin Ardiyanto, menegaskan bahwa proyek ini bersifat strategis dan menjadi prioritas penyelesaian. Ia menyampaikan bahwa pembangunan jalan lingkar sudah berjalan sejak 2024. Satu jembatan telah berdiri, sementara jembatan kedua kini memasuki tahap akhir pekerjaan.

“Akhir tahun ini kami targetkan jembatan selesai, penyiapan badan jalan tuntas, saluran juga tuntas. Tahun 2026 tinggal pengaspalan sepanjang 400 meter saja,” kata Nurudin.

Jalur lingkar sepanjang 1 kilometer ini dilengkapi dua jembatan, yaitu Jembatan Kalipaat I dan Kalipaat II. Keduanya menjadi akses penting bagi kendaraan yang ingin menghindari kepadatan di pusat Kertek. Lebar badan jalan mencapai 8 meter sehingga cukup untuk menampung arus kendaraan yang biasanya menumpuk di jalur nasional.

Menurut Nurudin, keberadaan jalan lingkar akan memberi dampak langsung pada kelancaran arus mudik dan aktivitas harian masyarakat. Kendaraan dari arah Selomerto menuju Wonosobo tidak perlu lagi melewati Pasar Kertek. Jalur ini juga dapat menjadi alternatif bagi arus Purworejo–Wonosobo, terutama ketika kawasan pasar mengalami lonjakan kendaraan.

Meski masih ada titik penyempitan di area permukiman, jalur baru ini diyakini mampu memangkas beban lalu lintas yang selama ini menekan ruas nasional.

Pendanaan proyek menggunakan skema campuran dari APBD Kabupaten Wonosobo dan bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2023 anggaran yang turun sebesar Rp 5,1 miliar, disusul tambahan Rp 3,5 miliar pada 2024. Total nilai pekerjaan dua jembatan dan tahap konstruksi hingga saat ini sudah melampaui Rp 8,6 miliar.

Nurudin menjelaskan bahwa lahan untuk proyek ini sebenarnya sudah dibebaskan sejak 2011. Namun pekerjaan fisik baru dapat dimulai pada 2023 sampai 2024 karena menyesuaikan kesiapan anggaran.

Selain fokus pada konstruksi jalan, DPUPR juga menanam pohon flamboyan di sepanjang jalur lingkar dalam rangka Hari Bakti PU ke-80 dan HUT Korpri ke-54. Penanaman dilakukan sebagai langkah penghijauan sekaligus upaya menciptakan identitas visual yang seragam di ruas tersebut.

“Ini bukan hanya soal menanam. Kami memastikan pohon yang ditanam siap tumbuh. Ke depan seluruh ruas akan menggunakan jenis pohon yang sama agar tampak rapi dan memberi ruang pertumbuhan baru di Kecamatan Kertek,” ujar Nurudin.

By admin

error: Content is protected !!