Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah pegunungan di Kabupaten Wonosobo. Hujan deras yang mengguyur kawasan Dusun Wonoyoso, Desa Mojosari, Kecamatan Mojotengah, pada Kamis (4/11/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, memicu tebing setinggi puluhan meter runtuh dan menutup total jalan penghubung antardesa.
Material longsor yang terdiri dari tanah, bebatuan, dan ranting pohon menimbun seluruh badan jalan. Akibatnya, akses vital menuju Desa Dero Duwur lumpuh total. Aktivitas masyarakat, termasuk mereka yang bekerja, bersekolah, atau membawa hasil pertanian, langsung terhenti.
Respons Cepat: Kapolres dan Tim Siaga Bencana Langsung Terjun ke Lokasi
Begitu menerima informasi dari warga, Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, langsung memimpin personel Siaga Bencana Bhayangkara A menuju lokasi. Respons cepat ini menjadi prioritas untuk memastikan keselamatan warga dan memulihkan akses jalan yang vital bagi perekonomian lokal.
Tim Polres Wonosobo langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo serta perangkat desa setempat. Tanpa menunggu kedatangan alat berat, tim gabungan bergerak melakukan pembersihan awal secara manual. Warga yang berada di sekitar lokasi juga spontan bergabung, menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong untuk mempercepat proses evakuasi material longsor.
Gotong Royong di Tengah Hujan: Material Longsor Dibersihkan Bertahap
Di tengah hujan ringan yang masih mengguyur, petugas dan warga bahu-membahu membersihkan endapan tanah, batu besar, dan pepohonan tumbang yang menutupi jalan. Proses dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi sangat labil dan berpotensi terjadi longsor susulan.
Meski berlangsung cukup berat, usaha bersama tersebut akhirnya membuahkan hasil. Perlahan namun pasti, jalur mulai terbuka. Hingga pada sore harinya, akses jalan dapat digunakan kembali secara terbatas. Kendaraan roda dua dan roda empat yang sebelumnya tertahan dapat kembali melintas.
Akses Kembali Normal, Aktivitas Warga Pulih
Setelah proses pembersihan material longsor rampung, petugas kepolisian dari Polsek Mojotengah memastikan kondisi jalur aman untuk digunakan warga. Beberapa titik yang dianggap rawan langsung diberi tanda peringatan agar pengendara melintas dengan kecepatan rendah dan tetap waspada.
Warga yang sebelumnya tertahan di kedua sisi jalan dapat kembali melanjutkan perjalanan. Petani yang membawa hasil panen, pelajar yang akan mengikuti kegiatan sekolah, hingga pekerja harian dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Kapolres: Polri Hadir untuk Memberikan Pelayanan di Saat Genting
Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam situasi bencana merupakan bagian dari komitmen pelayanan prima kepada masyarakat.
“Kami bergerak cepat begitu ada laporan adanya longsor. Fokus utama kami adalah memastikan keselamatan warga dan agar akses jalan bisa kembali dilalui dengan aman. Koordinasi yang solid dengan BPBD dan partisipasi aktif masyarakat sangat membantu mempercepat penanganan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama karena intensitas curah hujan di wilayah Wonosobo masih tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati, terutama saat melintas di jalur perbukitan atau pegunungan. Potensi bencana tanah longsor masih ada selama musim hujan. Polres Wonosobo akan selalu siaga dan siap membantu kapan pun dibutuhkan,” tambahnya.
Pemantauan Berlanjut untuk Antisipasi Longsor Susulan
Usai penanganan di lokasi utama, petugas Polres Wonosobo bersama BPBD melakukan pengecekan lanjutan di sejumlah titik rawan longsor lainnya di Desa Mojosari dan sekitarnya. Pemerintah desa juga diminta untuk aktif melaporkan setiap potensi bencana agar langkah antisipasi dapat dilakukan lebih dini.
BPBD Wonosobo turut menyiagakan personel tambahan di sejumlah posko mengingat curah hujan diprediksi masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kesiagaan ini penting untuk meminimalisir dampak jika terjadi bencana susulan di wilayah tersebut.
