Purbalingga – Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, diguncang bencana tanah longsor yang menyebabkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur penting. Salah satu yang terdampak adalah gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Karangbawang di Desa Karangbawang. Longsor yang terjadi pada Senin (25/11/2024) menyebabkan dinding ruang kelas VI retak dan jalan masuk sekolah ambrol.
Kerusakan Fasilitas Pendidikan
Marsud, Kasi Kesejahteraan Kecamatan Rembang, menjelaskan bahwa longsor membuat tembok keliling dan bagian ruang kelas VI ambruk. “Kami telah melakukan pengecekan ke lapangan, dan memang tembok keliling dengan ruangan kelas ambrol akibat longsor,” ujarnya kepada Serayunews.com, Selasa (26/11/2024). Posisi gedung sekolah yang berada di atas tebing rawan longsor menjadi salah satu faktor risiko, terutama saat hujan deras.
Penanganan darurat akan segera dilakukan, termasuk perbaikan fasilitas sekolah agar aktivitas belajar-mengajar tidak terganggu lebih lama.
Dampak pada Pemukiman Warga
Selain fasilitas pendidikan, longsor juga menghancurkan rumah milik Misto, warga RT 05 RW 03 Dusun 1 Karanggedang, Desa Panusupan. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 14.30 ini mengakibatkan rumah tersebut ambruk total. Marsud menambahkan bahwa rumah sudah dalam kondisi tua sehingga tidak mampu menahan pergerakan tanah setelah hujan deras. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 20 juta.
Kerusakan Jalan dan Infrastruktur
Bencana tanah longsor juga merusak jalan kabupaten di Dusun Karangangka menuju Dukuh Malang, Desa Sumampir. Kerusakan sepanjang 5 meter ini membuat jalan retak dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Selain itu, sebuah rumah di Grumbul Suraganda, Desa Sumampir, juga dilaporkan rusak akibat longsor.
Langkah Penanganan Awal
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga telah mengambil langkah awal untuk menangani dampak tanah longsor ini. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Prayitno, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi terdampak. Penanganan darurat akan difokuskan pada pembuatan saluran air guna mencegah pergerakan tanah lebih lanjut saat hujan.
“Kami akan membuat saluran air sehingga hujan tidak semakin menggerus tanah di daerah rawan longsor,” kata Prayitno.
Imbauan untuk Warga
Mengingat curah hujan yang tinggi dan potensi longsor di wilayah rawan, warga Kecamatan Rembang diminta tetap waspada. Pemantauan terhadap daerah-daerah berisiko juga terus dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan lebih besar.
Bencana tanah longsor ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi di wilayah rawan bencana. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat mempercepat pemulihan infrastruktur dan mencegah dampak lebih lanjut.