Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Banyumas sejak Minggu (3/8/2025) memicu bencana tanah longsor di puluhan titik. Data dari BPBD Banyumas mencatat, setidaknya 22 titik longsor terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kedungbanteng. Bencana ini diduga akibat cuaca ekstrem, tanah yang jenuh air, dan kondisi tebing yang terjal.
Penanganan Darurat Terkendala Cuaca
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menjelaskan bahwa longsor terparah terjadi di jalan penghubung antara Desa Kutaliman dan Desa Melung. Material longsor berupa tanah dan rumpun bambu sepanjang 10 meter sempat menutup akses jalan.
Tim gabungan dari BPBD, TNI/Polri, relawan, dan warga setempat telah melakukan penanganan darurat sejak Minggu malam. Namun, evakuasi sempat terhenti karena hujan terus mengguyur. Penanganan dilanjutkan pada Senin pagi dengan bantuan alat berat serta peralatan manual seperti chainsaw dan sekop.
Sejumlah Wilayah Terdampak dan Kerusakan
Berikut adalah rincian wilayah yang terdampak bencana:
- Kecamatan Kedungbanteng: Sebanyak 22 titik longsor terjadi di Desa Kutaliman, Kalikesur, Kalisalak, Melung, dan Windujaya. Beberapa rumah mengalami kerusakan ringan, tetapi tidak ada korban jiwa.
- Kecamatan Baturraden: Terjadi banjir luapan di Desa Kutasari yang sudah berhasil ditangani.
- Kecamatan Kembaran: Terjadi longsor di Desa Dukuwaluh yang saat ini masih dalam proses asesmen.
BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, sejumlah fasilitas umum seperti jalan kabupaten tertutup material longsor. Nilai kerugian material saat ini masih dalam proses penghitungan.
Imbauan Waspada dan Bantuan Logistik
Hingga Senin pagi, BPBD terus memantau wilayah rawan longsor melalui aplikasi RONWASNA. Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda longsor, seperti retakan tanah. Koordinasi dengan pemerintah desa dan relawan juga telah dilakukan untuk mempercepat respons.
Meskipun belum ada kebutuhan darurat yang mendesak, BPBD merekomendasikan dukungan logistik seperti sembako untuk menunjang kerja bakti warga dalam membersihkan material longsor. Unsur penanganan bencana ini melibatkan BPBD, DAMKAR, SATLINMAS, Polsek dan Koramil Kedungbanteng, serta pemerintah desa dan masyarakat setempat.