Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik kepada Wahyudin, warga Dusun Wanasari, Desa Beji, Kecamatan Pandanarum, yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah. Bantuan diserahkan pada hari Selasa (5/8/2025) sebagai wujud kepedulian PMI terhadap dampak bencana yang menimpa keluarga Wahyudin.
Pergerakan tanah yang terjadi pada Minggu (3/8) lalu mengakibatkan dapur rumah Wahyudin ambruk, dinding rumah retak-retak, dan lantai mengalami amblas yang cukup dalam. Bantuan yang disalurkan oleh PMI berupa permakanan dan family kit, diharapkan dapat meringankan beban keluarga Wahyudin dalam menghadapi situasi sulit ini.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja rumah milik Wahyudin retak dan lantainya amblas, bahkan dapur rumah ambruk karena pergerakan tanah tersebut,” ujar Kabid Infokom PMI Banjarnegara, Aji Piluroso, mewakili Ketua PMI Banjarnegara, dr Amalia Desiana.
Hujan Deras Sebelum Tanah Bergerak
Aji menjelaskan, peristiwa pergerakan tanah ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Beji sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WIB. Sekitar pukul 18.30 WIB, rumah Wahyudin mulai bergetar dan muncul rekahan tanah di sekitar lokasi. Kondisi ini kemudian memicu longsoran kecil dan merusak sebagian bangunan rumah. Beberapa perabotan dapur juga ikut pecah akibat guncangan dan ambruknya struktur rumah.
Selain memberikan bantuan logistik, tim relawan PMI bersama warga setempat bergotong royong menutup sejumlah rekahan tanah di sekitar lokasi kejadian. Upaya ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut jika terjadi hujan susulan.
“Korban tinggal bersama 5 anggota keluarga lainnya, dan sementara masih belum mengungsi dan menempati sebagian rumah yang tidak terdampak. Kami tetap mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan,” imbuh Aji.
PMI Banjarnegara terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau perkembangan situasi di lapangan. Diharapkan dengan bantuan ini, keluarga Wahyudin dapat segera pulih dan beraktivitas kembali seperti semula. PMI juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama saat musim hujan.