Purbalingga – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, pada Rabu (11/12/2024) sore. Bencana ini berdampak pada empat desa, yaitu Desa Gambarsari, Desa Muntang, Desa Sumilir, dan Desa Karangtengah, serta menyebabkan kerusakan pada tujuh rumah warga.
Kapolsek Kemangkon, Iptu Heri Iskandar, mengungkapkan bahwa angin ribut mengakibatkan pohon tumbang yang merusak rumah, menimpa kabel listrik, dan menghalangi jalan. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerusakan material cukup signifikan, termasuk atap rumah yang ambruk atau terbawa angin.
Langkah Cepat Penanganan
Menyusul kejadian ini, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dampak bencana. Personel Dalmas Satsamapta Polres Purbalingga dan Polsek Kemangkon bersama TNI, BPBD, PMI, relawan, dan masyarakat bahu-membahu mengevakuasi pohon tumbang yang menutup jalan. Fokus utama mereka adalah memastikan kelancaran lalu lintas dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
“Evakuasi fokus pada pohon tumbang yang menghalangi jalan agar lalu lintas tetap lancar,” ujar Iptu Heri pada Kamis (12/12/2024). Ia juga menambahkan bahwa warga yang rumahnya rusak berat telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Kerusakan dan Perkiraan Kerugian
Data sementara menunjukkan kerusakan material di beberapa desa. Di Desa Muntang, dua rumah yang tertimpa pohon milik Jupriono (RT 7 RW 3) dan Sumarno (RT 5 RW 2) mengalami kerugian masing-masing sekitar Rp1,5 juta.
Kerusakan parah juga terjadi di Desa Karangtengah. Sebanyak enam rumah di RT 20 RW 10 hingga RT 22 RW 10, milik Kamisi, Sutarno, Saliyah, Sumeri, Jaedi, dan Barjaki, mengalami kerusakan pada bagian atap. Kerugian total di desa ini diperkirakan mencapai Rp70 juta.
Aksi Cepat dan Solidaritas Masyarakat
Upaya tanggap darurat terus dilakukan dengan prioritas pada evakuasi, pembersihan area terdampak, dan pemberian bantuan darurat. Rumah-rumah dengan kerusakan ringan diperbaiki langsung oleh warga, sementara yang mengalami kerusakan berat mendapat penanganan lebih lanjut.
Solidaritas antara pihak kepolisian, TNI, relawan, dan masyarakat menunjukkan respons cepat terhadap bencana ini. Langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat meminimalkan dampak lanjutan akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Harapan ke Depan
Pemerintah dan warga diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam serupa, mengingat cuaca ekstrem yang masih menjadi ancaman di banyak wilayah. Selain itu, penyediaan perlengkapan darurat dan pelatihan tanggap bencana dapat menjadi solusi untuk mengurangi risiko di masa mendatang.