Kabupaten Wonosobo menjadi pusat perhatian ribuan pelajar Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah. Sebanyak 5.577 peserta dan 1.794 official ambil bagian dalam Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XIII PWNU Jawa Tengah 2025 yang dibuka secara resmi di Sasana Adipura Kencana, Rabu (10/9/2025).
Mengusung tema “Kolaborasi Membangun Generasi yang Sehat, Hebat, dan Prestasi Dahsyat untuk Nusantara yang Kuat”, ajang bergengsi dua tahunan ini menghadirkan 29 cabang lomba yang digelar di berbagai venue prestisius di Wonosobo. Mulai dari Stadion Kalianget, GOR Tobong Kertek, GOR Watu Gong, hingga kampus Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq).
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam sambutannya menegaskan bahwa Porsema bukan sekadar ajang kompetisi biasa, melainkan wadah strategis untuk pembentukan karakter generasi muda.
“Seni yang menghaluskan jiwa dan olahraga yang menguatkan fisik adalah pilar penting dalam membentuk generasi unggul. Kami harap Porsema menjadi ruang silaturahmi sekaligus aktualisasi diri bagi para pelajar NU se-Jawa Tengah,” kata Afif.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag., yang hadir dalam pembukaan, menekankan pentingnya menjadikan Porsema sebagai ajang tiga olah: olahraga, olah rasa, dan olah jiwa.
“Porsema Ma’arif tidak boleh hanya seperti porseni biasa. Ia harus melahirkan generasi sehat jasmani, kuat rohani, dan cerdas emosional. Ini sejalan dengan filosofi Wonosobo hameimayuhayunimbawono yang mengajarkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan,” ujar Amin.
Amin juga menyinggung pentingnya program panca cinta sebagai kurikulum pendidikan berbasis kasih dan empati di lingkungan Ma’arif NU, yang diharapkan dapat diinternalisasi melalui ajang ini.
Maskot Si Dombos Simbol Ketangguhan
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU PWNU Jateng, Fakhruddin Karmani, menjelaskan bahwa Porseman kali ini menghadirkan maskot “Si Dombos” yang merupakan sosok domba khas Wonosobo. Maskot ini melambangkan ketangguhan, persahabatan, dan kehangatan.
“Porsema adalah sarana melahirkan pelajar sehat jasmani, kuat rohani, berprestasi, serta berkarakter aswaja an-nahdliyah. Ini bukan hanya kompetisi, melainkan gerakan bersama membangun budaya sportivitas di kalangan pelajar NU,” jelas Fakhruddin.
Rangkaian Acara dan Harapan
Rangkaian kegiatan Porsema XIII akan berlangsung hingga Sabtu (13/9/2025) dengan penutupan di Pendopo Kabupaten Wonosobo. Acara puncak akan ditandai dengan pengumuman juara umum, penyerahan medali, dan acara sayonara.
Dengan partisipasi ribuan pelajar dari berbagai penjuru Jawa Tengah, Porsema XIII diharapkan tidak hanya mencetak atlet dan seni berprestasi, tetapi juga generasi muda yang memiliki karakter kuat, jiwa sportif, dan semangat kolaborasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Keberhasilan penyelenggaraan acara sebesar ini juga menunjukkan kapasitas Wonosobo sebagai tuan rumah yang mampu menyelenggarakan event berskala besar dengan manajemen yang baik, sekaligus mempromosikan potensi pariwisata dan budaya daerah kepada ribuan peserta dari luar kota.