Jembatan Muncar yang berada di jalur Ngadikusuman–Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, ambruk pada Kamis (11/12/2025) siang. Akibat kejadian ini, akses utama warga yang menghubungkan dua dusun terputus total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Kepala Dusun Ngadisari, Budiman, mengatakan kondisi jembatan sebenarnya sudah lama melemah. Bagian bawah jembatan terus terkikis air sungai, sementara di atasnya kerap dilalui kendaraan bertonase berat.
“Sebetulnya ini sudah lama, sudah tiga tahunan. Karena bawahnya terkikis dan sering dilewati mobil berat, akhirnya enggak kuat terus ambrol,” ujar Budiman, Jumat (12/12/2025).
Jembatan tersebut merupakan jalur utama warga untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk menuju sekolah dan pasar. Dengan ambruknya jembatan, aktivitas warga terganggu karena tidak tersedia jalur alternatif lain.
“Biasanya dipakai pelajar dan pedagang. Sekarang tutup total karena tidak ada jalur alternatif,” tambah Budiman.
Warga Bangun Jembatan Darurat
Tak menunggu lama, warga setempat bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu. Jalur sementara ini dibuat agar sepeda motor dan pejalan kaki tetap bisa melintas.
“Alhamdulillah masyarakat antusias. Untuk sementara hanya roda dua yang bisa lewat,” kata Budiman.
Pemerintah daerah turut memberikan dukungan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardiyanto, menyampaikan bahwa Jembatan Muncar telah berusia lebih dari 15 tahun.
“Saat ini dilakukan penanganan darurat bersama masyarakat dengan membuat jembatan bambu,” ujarnya.
Nurudin memastikan perbaikan permanen Jembatan Muncar akan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2026 sesuai dengan rencana kerja pemerintah daerah. Ia juga mengimbau warga untuk tetap berhati-hati saat melintasi jembatan darurat, mengingat konstruksinya bersifat sementara.
Pemerintah menegaskan bahwa infrastruktur penghubung antarwilayah menjadi prioritas agar mobilitas dan aktivitas warga dapat kembali berjalan normal sepenuhnya.