Bencana gerakan tanah kembali melanda Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, menyebabkan lima Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Keputusan untuk mengungsi diambil lantaran kondisi permukiman dinilai sudah tidak aman untuk dihuni, terutama saat hujan deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Sumekto Hendra Kustanto, menjelaskan bahwa bencana gerakan tanah terbaru terjadi pada 21 Oktober 2025 sekitar pukul 17.00 WIB.
Puncak Hujan Memicu Pergeseran Tanah
Sumekto menerangkan, hujan dengan intensitas tinggi memicu pergeseran tanah yang menimbulkan dampak serius di dua dusun terdampak, yakni Dusun Purwo dan Dusun Krandegan. Dampak kerusakan yang tercatat meliputi retakan pada dinding rumah, lantai amblas, dan kemiringan bangunan.
“Sementara ini ada 5 KK yang mengungsi akibat tanah bergerak di Wonosobo,” kata Sumekto pada Minggu (14/12/2025).
Berdasarkan hasil asesmen di lapangan, lima KK tersebut memilih melakukan evakuasi dan mengungsi secara mandiri ke tempat kerabat. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan risiko yang lebih besar apabila terjadi pergerakan tanah susulan, mengingat wilayah Kaliwiro dikenal sebagai kawasan rawan tanah gerak yang terdampak berulang kali sejak tahun 2000.
“Gerakan tanah di wilayah ini hampir terjadi setiap musim hujan. Karena itu, warga yang rumahnya sudah mengalami kerusakan berat kami imbau untuk tidak bertahan dan segera mengungsi,” ujarnya.
Kerusakan Meluas: 6 Rumah Rusak Berat dan Infrastruktur Terdampak
Selain lima KK yang mengungsi, data BPBD menunjukkan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi:
-
Dusun Purwo:
-
Dusun Krandegan:
Bencana ini juga berdampak signifikan pada fasilitas umum dan infrastruktur:
-
Satu tempat ibadah di wilayah terdampak dilaporkan mengalami kerusakan kategori sedang.
Koordinasi dan Peningkatan Kewaspadaan
BPBD Kabupaten Wonosobo bersama perangkat desa telah melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Warga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila hujan deras berlangsung lebih dari 30 menit.
Saat ini, BPBD masih terus melakukan pendataan ulang untuk memantau perkembangan kondisi di lapangan. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk penanganan lebih lanjut.
