Ribuan Pendaki Padati Gunung Prau di Libur Panjang, Polres Wonosobo Perketat Pengawasan

Ribuan Pendaki Padati Gunung Prau di Libur Panjang, Polres Wonosobo Perketat Pengawasan

Suasana luar biasa terjadi di jalur pendakian Gunung Prau via Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, pada Minggu pagi (11 Mei 2025). Ribuan pendaki memadati jalur ini sejak dini hari untuk menikmati sunrise dan keindahan hamparan awan di puncak Prau.

Guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama libur panjang akhir pekan, Polres Wonosobo mengambil langkah cepat dengan mengintensifkan patroli dan pengawasan, khususnya di kawasan wisata alam dan jalur pendakian yang ramai dikunjungi.


Antrean Mengular, Jalur Patakbanteng Padat Sejak Subuh

Melansir laporan akun @mountnesia dan unggahan dari para pendaki di media sosial, antrean sudah terjadi sejak Pos 1 Pendakian, dengan situasi layaknya festival alam. Pendaki dari berbagai kota rela berdesakan demi menyambut matahari terbit di puncak Gunung Prau, yang berada di ketinggian 2.565 mdpl.

“Minggu, 11 Mei 2025, jam 11:20 WIB, jalur Patakbanteng kembali dipadati para pendaki. Seperti biasa, long weekend jadi momen paling ramai,” tulis Mountnesia.


Fenomena Gunung ‘Macet’: Seperti Jalur Mudik

Gunung Prau dikenal sebagai destinasi favorit pendaki pemula karena:

Namun, popularitasnya menimbulkan persoalan klasik: overcrowded. Beberapa pendaki bahkan menyamakan padatnya jalur dengan kemacetan jalan raya saat mudik Lebaran.

“Udah di jalan macet, di gunung juga macet,” tulis akun @idzhonk_ di TikTok.


Ojek Lokal Kebanjiran Rejeki

Di sisi lain, ramainya pendakian memberi berkah bagi tukang ojek lokal. Banyak dari mereka disebut bisa memperoleh penghasilan hingga Rp1 juta per hari, mengantar pendaki dari basecamp ke titik awal pendakian.

“Penghasilan ojeknya sejuta per hari, tu!” komentar akun @immam_1453.


Polres Wonosobo Awasi Ketat Lokasi Wisata

Untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif, Polres Wonosobo menempatkan personel di sejumlah titik wisata rawan padat, termasuk kawasan pendakian Gunung Prau.

“Kami tingkatkan patroli dan koordinasi dengan pengelola basecamp, relawan, serta TNI dan Satpol PP untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pendaki,” ujar perwakilan Polres Wonosobo.


Isu Lingkungan Jadi Perhatian

Di tengah euforia pendakian, muncul kekhawatiran soal kerusakan jalur dan masalah sampah. Sejumlah pecinta alam dan netizen mengingatkan pentingnya menjaga etika mendaki, terlebih saat volume pendaki membludak.

Imbauan untuk pendaki:

  • Jangan buang sampah sembarangan

  • Hindari merusak tumbuhan atau fasilitas

  • Hormati sesama pendaki: jangan serobot antrean atau membuat keributan

  • Bawa kembali sampah masing-masing


Usulan Pembatasan Kuota

Melihat jumlah pendaki yang mencapai ribuan, beberapa warganet mengusulkan agar pengelola mulai menerapkan kuota harian guna menjaga kelestarian dan kenyamanan jalur.

“Nggak dibatasi kuotanya?” tulis akun @your.prince247 di kolom komentar.
“Mending naik weekday aja kalau nggak mau sesak,” tambah akun @ekofebriann.


Tips Mendaki Aman dan Nyaman Saat Liburan

  1. Datang lebih pagi atau pilih hari biasa

  2. Booking basecamp dan logistik jauh hari sebelumnya

  3. Persiapkan fisik, alat, dan mental dengan matang

  4. Selalu bawa kantong sampah pribadi

  5. Ikuti arahan petugas dan relawan jalur


Gunung Prau bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga cermin kecintaan kita terhadap alam. Semangat menjelajah harus selalu dibarengi dengan kesadaran menjaga lingkungan, agar generasi berikutnya tetap bisa menikmati keindahan dari puncak-puncak Indonesia.

error: Content is protected !!