Peristiwa nahas menimpa seorang kakek bernama Sanmarta, warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Sanmarta (70 tahun) meninggal dunia pada Sabtu (26/10/2024) akibat terjatuh dari pohon kelapa saat sedang menderes air nira. Kejadian tragis ini menyoroti risiko tinggi yang dihadapi para penderes air nira di berbagai wilayah di Indonesia, terutama bagi mereka yang melakukannya tanpa peralatan keamanan.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan yang dikutip dari Instagram Polres Kebumen, insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat Sanmarta berpamitan kepada keluarganya untuk melakukan kegiatan rutinnya, yakni menderes air nira. Pohon kelapa yang menjadi tempat Sanmarta bekerja berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya dan berada di pekarangan tetangganya, Juminem. Kegiatan menyadap air nira bukanlah hal baru bagi Sanmarta. Dengan keahliannya, ia sudah sering memanjat pohon kelapa dan mengambil air nira sebagai bagian dari rutinitasnya.
Namun, malang tak dapat ditolak. Sanmarta terjatuh dari ketinggian sekitar 12 meter. Menurut saksi mata, Rusman, ia mendengar suara benda jatuh yang sangat keras sekitar pukul 11.00 WIB. Saat tiba di lokasi, ia mendapati Sanmarta sudah tergeletak di tanah dalam kondisi tak bergerak.
“Saya mendengar suara keras seperti ada sesuatu yang jatuh, lalu saya mendatangi lokasi. Saat sampai, saya melihat Pak Sanmarta sudah tidak bergerak,” ujar Rusman.
Rusman segera meminta bantuan warga sekitar, namun upaya menyelamatkan nyawa Sanmarta tidak berhasil. Diperkirakan Sanmarta telah meninggal dunia di tempat kejadian.
Respon Pihak Kepolisian
Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Plt Kasihumas Aiptu Nanang Faulatun memberikan penjelasan bahwa setelah menerima laporan warga, tim dari Polsek Rowokele langsung menuju tempat kejadian perkara. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kecelakaan yang dialami para penderes air nira di wilayah Kebumen dan sekitarnya, yang berisiko tinggi terutama bagi mereka yang tidak dilengkapi alat keamanan memadai.
Risiko dan Tantangan Menyadap Air Nira Kelapa
Pekerjaan menderes air nira adalah aktivitas menyadap getah atau air dari bunga kelapa yang nantinya akan diolah menjadi bahan baku gula jawa. Masyarakat di Banyumas Raya, Kebumen, dan sekitarnya sudah lama mengenal dan menjalankan pekerjaan ini sebagai bagian dari ekonomi keluarga. Namun, pekerjaan ini tidaklah mudah dan menuntut keterampilan tinggi, terutama karena pohon kelapa dapat mencapai puluhan meter tingginya. Sayangnya, mayoritas penderes melakukan pekerjaan berisiko ini tanpa alat pelindung keselamatan, yang menyebabkan kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian kerap terjadi.
Perhatian Pemerintah terhadap Kesejahteraan Penderes
Demi melindungi keselamatan para penderes, pemerintah daerah Kebumen mulai memberikan perhatian lebih. Berdasarkan laporan dari situs kebumenkab.go.id, pada 19 September 2024, sebanyak 710 penderes di Kebumen telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Program ini diharapkan dapat memberikan jaminan perlindungan bagi para penderes, baik dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja maupun kematian.
Pemberian BPJS Ketenagakerjaan oleh pemerintah daerah ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjamin kesejahteraan dan keamanan para penderes. Selama ini, para penderes di wilayah tersebut sering kali tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah meskipun risiko pekerjaan yang mereka hadapi sangat tinggi.
“Pemerintah perlu memberikan jaminan menyangkut pekerjaan penderes sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka sudah mendapat jaminan asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah,” ungkap salah satu pejabat terkait.
Pentingnya Keselamatan Kerja Bagi Penderes
Kasus Sanmarta menegaskan perlunya perbaikan dalam penerapan standar keselamatan kerja bagi para penderes di Indonesia. Mengingat tingginya risiko, sangat penting agar penderes air nira dilengkapi dengan peralatan pelindung, pelatihan keselamatan, dan perlindungan asuransi kerja. Langkah ini tidak hanya menjamin keselamatan mereka, namun juga memberikan rasa aman bagi keluarga penderes.
Penutup
Peristiwa tragis yang menimpa Sanmarta seharusnya menjadi pengingat pentingnya perhatian pada keselamatan kerja penderes air nira, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Program jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya alat keselamatan menjadi langkah awal yang sangat berarti bagi para pekerja di sektor ini.