Banyumas – Seorang wanita berinisial SH (56), warga Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di area sawah desa tersebut pada Minggu (20/1/2025). Peristiwa tragis ini diduga kuat akibat sambaran petir yang terjadi saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
Kronologi Kejadian
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo, melalui Kapolsek Kebasen, AKP Hartoko, mengungkapkan kronologi insiden tersebut. Dua saksi mata, KI (45) dan SO (40), warga setempat, melihat SH berjalan pulang dari sawah sekitar pukul 15.00 WIB.
“Saat itu hujan lebat turun. Tiba-tiba, korban terpental ke sawah dan jatuh dalam posisi telungkup,” ungkap AKP Hartoko pada Senin (20/1/2025).
Kedua saksi langsung berusaha memberikan pertolongan. Namun, setelah diperiksa, korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Kejadian tersebut segera dilaporkan ke Polsek Kebasen untuk penanganan lebih lanjut.
Pemeriksaan dan Penanganan Korban
Petugas kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Kebasen segera menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan. Pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka bakar di bagian dada dan perut korban, serta darah yang keluar dari telinga kanan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim medis memastikan bahwa SH meninggal dunia akibat sambaran petir.
Setelah proses pemeriksaan luar selesai, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi lebih lanjut.
Langkah Pencegahan Bahaya Sambaran Petir
Menyikapi kejadian ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan guna menghindari bahaya sambaran petir, terutama di musim hujan:
- Cari Perlindungan di Ruangan: Jika hujan disertai petir, segera masuk ke dalam ruangan atau kendaraan.
- Hindari Berlindung di Bawah Pohon: Pohon dapat menghantarkan energi petir ke tubuh manusia.
- Jauhi Area Terbuka: Sawah, lapangan, dan tempat terbuka lainnya berisiko tinggi terhadap sambaran petir.
- Jaga Jarak Antar Orang: Ketika berada di luar, beri jarak antar orang untuk mencegah lontaran energi petir.
- Jauhi Air: Hindari genangan air atau kolam renang karena air merupakan penghantar listrik.
- Hindari Struktur Tinggi: Jangan berlindung di dekat tiang listrik, menara, atau benda tinggi lainnya.
- Berhenti Berkendara: Jika menggunakan sepeda motor, cari tempat berteduh yang aman.
- Matikan Perangkat Elektronik: Ponsel dan alat elektronik lainnya sebaiknya dimatikan untuk mengurangi risiko.
Dengan mematuhi langkah-langkah ini, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko sambaran petir saat cuaca buruk. Semoga kejadian tragis ini menjadi pengingat penting untuk selalu waspada terhadap fenomena alam.