Fenomena tanah bergerak yang terjadi di Dusun Gumelar, Desa Gumelar, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, telah menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo langsung bertindak dengan melakukan asesmen di lokasi terdampak demi menanggulangi dan mengantisipasi risiko lebih lanjut.
Dampak Pergerakan Tanah dan Risiko Lanjutan
Menurut Dudi Wardoyo, Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, dua rumah mengalami kerusakan parah akibat pergerakan tanah yang dilaporkan sudah terjadi sejak awal 2024. Dudi menambahkan bahwa jika fenomena ini terus berlanjut, sebanyak 3 hingga 5 rumah lainnya di sekitar lokasi juga terancam. Rumah milik Sukardi dan Nimin adalah dua rumah yang sudah mengalami kerusakan berat sejak awal tahun ini dan dinilai semakin parah pada Senin (11/11/2024) petang.
Musim hujan yang intens serta debit air yang meningkat di aliran Sungai Drimas turut memperburuk kondisi. “Peningkatan debit air dari permukiman serta aliran Sungai Drimas mengakibatkan material tanah dan pohon menumpuk, menyumbat aliran dan memperparah pergerakan tanah,” jelas Dudi.
Langkah Penanganan dan Pencegahan
Untuk mengurangi risiko tanah bergerak, BPBD Wonosobo bersama tim gabungan yang terdiri dari Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) Wadaslintang, Pemerintah Kecamatan, Polsek, dan Koramil Wadaslintang telah melakukan berbagai langkah penanganan. Langkah-langkah yang sudah dilakukan antara lain:
- Asesmen lapangan untuk memetakan risiko dan menentukan tindakan lanjut
- Pembersihan material yang menyumbat aliran sungai guna mencegah pergerakan tanah semakin meluas
- Normalisasi area terdampak agar aliran sungai tetap lancar dan mencegah akumulasi material lebih lanjut
BPBD juga berencana membangun bronjong (struktur penahan longsor) di sekitar aliran Sungai Drimas untuk membantu menstabilkan kondisi tanah di kawasan tersebut. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko pergerakan tanah lebih lanjut di permukiman warga.
Imbauan kepada Warga untuk Waspada
BPBD Wonosobo mengimbau warga Dusun Gumelar dan sekitar area rawan untuk waspada terhadap potensi pergerakan tanah, terutama pada saat cuaca ekstrem. Pihak BPBD bersama Pemerintah Kecamatan Wadaslintang akan melakukan pemantauan rutin dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memperbarui kondisi dan langkah mitigasi yang tepat bagi warga terdampak.
Selain itu, BPBD mendorong masyarakat untuk melaporkan setiap tanda pergerakan tanah ke pihak berwenang. Tindakan ini bertujuan agar langkah penanganan dapat segera diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pentingnya Kerjasama dalam Menanggulangi Bencana
BPBD Wonosobo berharap masyarakat, pemerintah, dan tim relawan terus bersinergi dalam mencegah dan menanggulangi pergerakan tanah di wilayah ini. Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana ini sehingga keselamatan dan kenyamanan warga Dusun Gumelar dan sekitarnya dapat terjamin.
Sebagai bagian dari kesiapsiagaan, BPBD menyediakan akses informasi dan bantuan melalui kontak resmi mereka di call center BPBD Wonosobo pada nomor 0286.322908, atau melalui media sosial Twitter @BPBD_wonosobo dan Instagram @bpbdwonosobo.
Kesimpulan
Peristiwa tanah bergerak di Dusun Gumelar mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan kesigapan menghadapi bencana, terutama saat memasuki musim hujan. Dengan tindakan antisipatif dan sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan BPBD, dampak dari pergerakan tanah ini dapat dikelola dan risiko kerugian dapat ditekan.
Ke depan, pemantauan berkelanjutan dan upaya mitigasi akan terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga yang tinggal di area rawan bencana di Wadaslintang.